Peluang Usaha

clicksor

sitti

Anda Pengunjung ke

Minggu, 19 Desember 2010

Sel Tumbuhan

Download Disini : http://www.ziddu.com/download/13034958/Biologisel.docx.html

Sel tumbuhan adalah bagian terkecil dari setiap organ tumbuhan. Sel tumbuhan adalah penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel tumbuhan cukup berbeda dengan sel organisme eukariotik lainnya. Fitur-fitur berbeda tersebut meliputi:
• Vakuola yang besar (dikelilingi membran, disebut tonoplas, yang menjaga turgor sel dan mengontrol pergerakan molekul di antara sitosol dan getah.
• Dinding sel yang tersusun atas selulosa dan protein, dalam banyak kasus lignin, dan disimpan oleh protoplasma di luar membran sel. Ini berbeda dengan dinding sel fungi, yang dibuat dari kitin, dan prokariotik, yang dibuat dari peptidoglikan.
• Plasmodesmata, merupakan pori-pori penghubung pada dinding sel memungkinkan setiap sel tumbuhan berkomunikasi dengan sel berdekatan lainnya. Ini berbeda dari jaringan hifa yang digunakan oleh fungi.
• Plastida, terutama kloroplas yang mengandung klorofil, pigmen yang memberikan warna hijau bagi tumbuhan dan memungkinkan terjadinya fotosintesis.
• Kelompok tumbuhan tidak berflagella (termasuk konifer dan tumbuhan berbuga) juga tidak memiliki sentriol yang terdapat di sel hewan.















Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup, baik secara struktural dan fungsional. Sel merupakan satuan dasar yang menyusun organisme. Pada tahun 1665 seorang ilmuwan asal Inggris yang bernama Robert Hooke mengamati sayatan sel gabus botol mikroskop yang amat sederhana yang terlihat olehnya adalah struktur dari ruang kecil , dimana dinamakan sel. Nehemiah grew menuliskan deskripsi pertamanya tentang jaringan tumbuhan pada tahun 1671. Pada tahun 1980, Heinstein menggunakan istilah protoplas bagi satuan protoplasma dalam sel (Gabriel, 1988). Pada tahun 1381 Robert Hooke menemukan semacam benda bulat didalam sel epidermis tanaman anggrek yang kemudian disebut inti sel (nukleus). Pada tahun 1846 Hugo Van Mohl membedakan antara protoplasma dan cairan sel kemudian pada tahun 1862 koliker memperkenalkan istilah protoplasma (Soenarto, 1992). Sebagai suatu system terkecil, sel mempunyai andil dalam menyusun tubuh suatu organisme yang sangat besar, juga dalam menyokong kehidupan suatu organisme, karena itulah kehidupan dapat ditunjang dengan keberadaan sel yang jumlahnya banyak sekali atau dapat juga dikatakan semua unsur yang bernyawa dikatakan sebagai sel. Jaringan pada tumbuhan yang khususnya tumbuh dikotil dan tumbuhan monokoyil, perbedaan keduanya terlihat pada bijinya dan adanya cambium diantara keduanya dimana penyusun semua itu adlah sel (Soenarto, 1992). Jika kita mengamati suatu organisme yang agak besar dan agak mudah untuk dilihat maka kita didak akan mengalami kesulitan untuk mengenali bagian-bagiannya. Pada tahun 1543 seorang ahli anatomi yang bernama Adreas Vesalius menerbitkan karyanya yang sangat penting yaitu buku tentang struktur tubuh manusia. Pada abad ke-17 Antonion Van Leeuwenhoek bukanlah satu-satunya penyelidik yang menggunakan mikroskop tetapi lensa-lensa yang dibuat oleh Van Leewenhoek memang yang terbaik, kira-kira 15 tahun sebelum Van Leewanhoek mengirim surat petama pada Royal Society of London, seorang Otali yang bernam Marcello Malphigi, telah melihat pembuluh-pembuluh darah yang kecil dan berdinding tipis yang dinamakan pembuluh kapiler (Johnson, 1985). Sitologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sel, penemu pertama adalah Robert Hooke, ia menentukan sel gabus yang tidak mempunyai membrane atau tidak mempunyai protoplasma (sel mati). Sel terdiri dari sel tumbuhan dan sel hewan. Penemu sel tumbuhan adalah Sc Sel yang terdapat pada tumbuhan berbeda dengan sel yang terdapat pada hewan, salah satu perbedaan khas yang dimiliki sel tumbuhan dibandingkan sel hewan adalah adanya dinding sel pada sel tumbuhan yang mengandung bahan selulosa. Dinding sel ini berfungsi untuk melindungi isi sel dan memberi bentuk pada sel. Apabila dalam sel terdapat protoplasma, maka sel itu dikatakan hidup karenma pada protoplasma sel tumbuhan terdapat plasma sel, inti sel, butir-butir plastida dan mitokondria (Gabriel, 1988). Sel gabus merupakan tumbuhan Quercus suber termasuk sel mati karena sudah tidak memiliki inti sel dan sitoplasma sehingga ruang selnya tampak kosong. Bentuk selnya heksagonal, tersusun rapat antara satu dengan lainnya, dengan pewarnaan safranijn dan hematoxilin akan nampak bayangan merah (Gabriel, 1988). Epidermis pada tumbuhan merupakan jaringan penyusun tubuh yang paling luar, umumnya terdiri dari selapis sel saja dengan dinding sel berlapis kutikula menghadap ke udara. Untuk mencegah penguapan air yang terlalu besar kadang-kadang masih terdapat lapisan lilin atau rambut epidermis di sebut juga dengan jaringan pelindung. Diantara epidermis terdapat alat tambahan yang disebut derivat epidermis, berupa rambut daun , stomata dan sel kipas (Djamnur, 1986). Perbedaan yang mendasar antara sel hewan dan tumbuhan yaitu adanya dinding sel pada sel tumbuhan yang mengandung bahan selulosa. Apabila dalam ruang sel terdapat protolasma maka sel tersebut bisa dikatakan hidup karena pada protoplasma sel terdapat plasma sel yang mengandung inti sel, butir-butir plastida dan mitokondria (Subowo, 1992). Sel tumbuhan memiliki organel khas yaitu vakuola, plastida, dan dinding sel. Vakuola terdapat di dalam sitoplasma, berisi cairan (getah) sel, memiliki membran tunggal yang disebut tonoplas yang bersifat semipermiabel (diferensial permeabel) (Syamsuri, 1997). Fungsi vakuola : 1.

Menyimpan bahan makanan (air, garam, mineral, protein, gula,asam organik, asam amino) 2.

Berperan dalam turgiditas (turgor sel) dan bentuk sel 3.

Dapat memberi warna pada bunga dan buah karena mengandung pigmen antosian yang berguna untuk menarik serangga, burung, dan hewan lain yang berjasa bagi penyerbukan dan pemencaran biji. 4.

Sebagai lisosom (berisi enzim) dapat mencerna sitoplasma ketika sel mati dan tonoplas pecah menyebabkan autolisis. 5.

Tempat penimbunan sisa metabolisme : kristal Ca oksalat, alkaloid, tanin, lateks. (Solikhin ,2001) Plastida memiliki membran rangkap, berkembang dari proplastida di daerah meristematik. Macam-macam plastida : 1.

Leukoplas : plastida tidak berwarna, sebagai gudang simpanan makanan. Amiloplas (berisi amilum), proteinoplas (protein), dan elailoplas (berisi minyak dan lemak). 2.

Kloroplas : plastida berwarna hijau, mengandung klorofil, pigmen karotenoid, berfungsi untuk fotosintesis. 3.

Kromoplas : plastida berwarna merah atau kuning, mengandung karotenoid (karoten dan xantofil), non fotosintesis Dinding sel terdiri dari dinding primer dam lamela tengah yang terletak antara 2 dinding primer yang berdekatan. Zat penyusun dinding primer adalah serat selulosa, sedang lamela tengah adalah Mg dan Ca pekat yang berupa gel. Beberapa sel (xilem, skelerenkim) dinding primer mengalami penebalan dengan zat lignin membentuk dinding sekunder yang keras dan kaku. Bagian dinding sel yang tidak mengalami penebalan membentuk celah yang di sebut noktah. Melalui noktah terjadi komunikasi antar sel dengan perantaraan plasmodesmata (benang sitoplasma) (Syamsuri, 1997). Sel kapas dan sel gabus mempunyai bentuk sel yang hampir sama yaitu membujur seperti benang-benang, perbedaan diantara keduanya hanyalah kapuk mempunyai inti sel (Azidin,1986).

No

Sel Tumbuhan

1.

Memiliki dinding sel

2.

Memiliki plastida

3.

Tidak memiliki
lisosom

4.

Tidak memiliki sentriol

5.

Vakoula pada sel muda lebih kecil dan
benyak
, dan pada sel dewasa tunggal
dan besar

6.

Tidak mempunyai flagellata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar