Peluang Usaha

clicksor

sitti

Anda Pengunjung ke

Kamis, 16 Desember 2010

Memahami fenomena hujan hewan, darah dan materi organik

Download Disini : http://www.ziddu.com/download/12987605/Memahamifenomenahujanhewan.doc.html


Hujan hewan dan darah. Ini adalah salah satu topik yang paling sering dibahas oleh para blogger misteri. Namun fenomena ini menjadi lebih familiar di telinga kita akhir-akhir ini karena siaran-siaran televisi mengkaitkannya dengan fenomena mistik (walaupun fenomena yang disinggung sebenarnya telah berlangsung beberapa tahun yang lalu). Karena itu, tidak ada salahnya kita kembali mereview fenomena ini dan melihat kaitannya dengan dunia sains.


Ketika kita mendengar nama "hujan hewan", mungkin kita segera beranggapan kalau sebutan ini adalah sebuah idiom. Tetapi, sesungguhnya nama ini benar-benar mencerminkan peristiwa yang sebenarnya, yaitu jatuhnya hewan-hewan seperti ikan atau kodok ke bumi. Walaupun berhubungan dengan hewan, fenomena ini lebih sering dikaitkan dengan fenomena meteorologi. Kita akan melihat sebabnya nanti.
Fenomena ini tidak terbatas pada jatuhnya hewan-hewan saja, melainkan juga materi-materi organik lainnya seperti daging atau darah.
Walaupun baru dihebohkan akhir-akhir ini oleh beberapa siaran televisi, catatan mengenai keberadaan fenomena ini sebenarnya telah berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu. Contohnya Pliny the elder, seorang sejarawan Romawi kuno yang hidup pada abad ke-1 Masehi, pernah menyebutkan mengenai adanya badai kodok dan ikan.
Jadi, fenomena ini jelas bukan sesuatu yang baru.
Lalu, apa yang menyebabkannya? apakah fenomena ini berkaitan dengan peristiwa mistik? Jawabannya: tentu saja tidak.
Dari judulnya saja, kita tahu kalau film ini bercerita mengenai tornado. Dalam salah satu adegan, kita bisa melihat sebuah tornado berskala 5 mengamuk dengan ganas. Setiap benda yang dilewatinya dihisap dan terangkat ke langit, entahkah itu rumah, pohon, sapi atau bahkan sebuah truk berukuran besar.
Setelah beberapa lama terbang di langit, ketika kekuatan tornado melemah, benda-benda yang diterbangkannya akan terhempas kembali ke bumi. Dengan kata lain terjadi hujan puing, pohon, truk dan tentu saja sapi.

Sama seperti apa yang digambarkan di film tersebut, fenomena hujan hewan kebanyakan disebabkan oleh angin tornado, baik yang terbentuk di darat atau di perairan (waterspout).

Salah satu deskripsi yang meneguhkan kesimpulan ini dapat ditemukan pada cuplikan berita yang dimuat di sebuah harian di Minneapolis, Amerika Serikat, pada Juli 1901:
"Ketika badai sedang bertiup dengan kencang-kencangnya, terlihat sebuah kumpulan besar berwarna hijau seperti sedang turun dari langit, lalu terdengar suara rintik-rintik aneh. Ketika badai reda, para penduduk menemukan berbagai jenis katak menutupi area seluas lebih dari empat blok, bahkan di beberapa ruas jalan, jumlah katak sangat banyak sehingga jalan itu tidak dapat dilewati."
Dalam kondisi badai petir, sebuah tornado mini bisa terbentuk. Ketika tornado mini ini bergerak melewati air dimana terdapat ikan atau kodok, angin ini akan mengangkat hewan-hewan tersebut hingga sejauh beberapa mil. Cepat atau lambat, hewan-hewan tersebut akan jatuh ke bumi. Dalam beberapa kasus, ada hewan yang masih hidup ketika jatuh ke bumi. Dalam kasus lain, hewan-hewan tersebut sudah berada dalam kondisi mati atau membeku.


Selain karena tornado yang terbentuk di darat, Hujan hewan juga bisa disebabkan oleh tornado yang terbentuk di perairan yang biasa disebut waterspout. Kolom udara ini diperkirakan telah menghisap hewan-hewan yang ada di air dan membawanya terbang hingga menjatuhkannya ke tempat lain yang berjarak cukup jauh. Ini bisa menjelaskan mengapa dalam banyak kasus hujan hewan, hanya ditemukan hewan-hewan air tanpa adanya benda-benda darat seperti rumput atau kayu.

Hujan hewan lainnya
Dari antara fenomena hujan hewan, hujan ikan adalah yang paling umum terjadi. Misalnya, peristiwa hujan ikan di Singapura yang terjadi pada tahun 1861. Lalu di Rhode Island pada tahun 1900 atau di India pada tahun 2009.

Yang menarik adalah, fenomena hujan ikan yang terjadi setiap tahun antara bulan Mei dan Juli di Honduras dan telah berlangsung selama lebih dari 100 tahun. Sebelum hujan ikan terjadi, memang para penduduk selalu melaporkan adanya badai petir yang mendahului.

Selain ikan, hewan lainpun tidak luput dari cengkeraman sang tornado.

Pada tanggal 1 Agustus 1869, seekor sapi dikabarkan jatuh dari langit di California. Peristiwa serupa juga dilaporkan pada tahun 1876 di Kentucky. Sekarang, dengan adanya teknologi kamera perekam, sapi yang dibawa angin dan jatuh bukan lagi sesuatu yang aneh. Ya, walaupun hanya satu ekor, sapi yang jatuh pun disebut "hujan sapi".
Pada tahun 1894, di kota Bath, Inggris, terjadi hujan ubur-ubur.
Pada tanggal 6 April 2007, terjadi hujan laba-laba di propinsi Salta, Argentina.


Pada tanggal 11 Juli 2007, terjadi hujan cacing di Louisiana, Amerika Serikat. Cacing-cacing ini dipercaya terbawa semburan angin dari Lacassine Bayou yang jaraknya 5 mil dari lokasi peristiwa.
Pada Juni 2009, terjadi hujan ikan dan kecebong di perfektur Ishikawa, Jepang. peristiwa Ishikawa ini adalah peristiwa yang paling banyak diberitakan oleh televisi Indonesia akhir-akhir ini.

Lalu, pada tanggal 11 Maret 2010, saya memposting mengenai peristiwa jatuhnya lebih dari 100 ekor burung jalak di Somerset, Inggris, yang dilaporkan oleh seorang perempuan bernama Julie Knight. Walaupun peristiwa ini belum tentu disebabkan oleh angin, tetapi peristiwa inipun bisa disebut sebagai "hujan burung".

Namun, masih ada satu misteri yang meliputi fenomena hujan hewan. Teori tornado mini memang dianggap bisa menjawab cara membawa hewan-hewan tersebut ke darat, namun para peneliti masih berusaha memahami mengapa pada umumnya hanya satu jenis hewan yang jatuh ke bumi setiap kali hujan. Teka-teki ini masih belum mendapatkan pemecahannya hingga saat ini.

Hujan Materi Organik
Sama dengan fenomena hujan hewan, masih ada bagian-bagian dari fenomena hujan organik yang belum dapat dipahami sepenuhnya oleh para peneliti.

Salah satu peristiwa yang berhubungan dengan hujan materi organik adalah peristiwa hujan daging segar yang terjadi pada tanggal 9 Maret 1876 di Olympia Springs, Amerika Serikat. Menurut saksi mata bernama Allen Crouch, potongan-potongan daging kecil berjatuhan dari langit di halaman rumahnya seperti butiran salju. Dua pria yang meneliti gumpalan daging itu menyimpulkan kalau daging itu kemungkinan adalah daging menjangan atau domba. Sebagian orang menduga kalau daging itu berasal dari domba-domba yang tercincang ketika terbawa angin.
Lalu, yang kembali dihebohkan pada akhir-akhir ini adalah hujan merah atau hujan darah Kerala yang terjadi pada Juli 2001 di India.

Hujan darah Kerala
Pada tanggal 13 Mei 2009, saya pernah memposting mengenai topik ini secara ringkas. Namun, pada tulisan tersebut saya memang belum menyampaikan hasil kesimpulan resmi para peneliti. Karena itu saya akan sedikit membahasnya kembali.

Pertama kita harus tahu kalau istilah "hujan darah" tidak berarti benar-benar terjadi hujan darah hewan atau manusia. istilah "darah" hanya digunakan untuk merujuk kepada materi air yang berwarna merah. Walaupun langka, namun peristiwa "hujan darah" bukan sesuatu yang asing dalam dunia sains. Contohnya, peristiwa serupa juga pernah terjadi di Columbia pada tahun 2008.

Beberapa peneliti telah mengajukan teori mengenai hujan merah Kerala. Salah satunya adalah teori yang mengatakan kalau materi merah yang bercampur dengan air hujan itu adalah darah sejumlah besar kelelawar yang terbunuh ketika melewati badai.

Sebagian lain percaya kalau warna merah itu adalah pasir gurun yang terbawa angin dan jatuh bersamaan dengan hujan.

Lalu, ada lagi teori yang menyebutkan kalau partikel merah itu sebenarnya adalah debu meteor. Pada kasus "Hujan darah" yang terjadi di Sisilia pada tahun 1872, peneliti berhasil menemukan adanya kandungan besi merah yang membuat mereka mengambil kesimpulan kalau partikel merah itu diakibatkan oleh debu meteor.

Sebagian lagi percaya kalau warna merah itu mungkin disebabkan oleh sejenis bakteri karena peristiwa serupa (walaupun bukan berupa hujan) pernah terlihat di Antartika dimana saljunya mengeluarkan cairan merah seperti darah. Saya pernah memposting mengenai ini pada tanggal 14 Mei 2010.

Namun, mengenai hujan darah Kerala sendiri, pemerintah India bersama Centre for earth Science Studies telah mengeluarkan pernyataan resmi kalau penyebab warna merah tersebut adalah spora sejenis alga yang termasuk ke dalam genus Trentepohlia. Alga jenis ini memang banyak terdapat di wilayah Kerala.
Penemuan ini didukung oleh Seffield University yang bersama dengan Dr.Chandra Wickramasinghe telah lama mempelajari spora stratosferik secara mendalam. Dr.Wickramasinghe mengatakan kalau partikel merah pada hujan Kerala mirip seperti jamur karat dan ia juga menegaskan tidak adanya darah pada hujan tersebut.
Namun, walaupun penyebab warna merah pada air hujan telah diketahui, para peneliti masih belum bisa memastikan bagaimana spora itu bisa menyebar dalam jumlah besar. Tetapi paling tidak, kita tahu kalau peristiwa ini sama sekali tidak berhubungan dengan sesuatu yang mistik.

(wikipedia, bbc.co.uk, rulesmasters.com, thelivingmoon.com)


Pilar Cahaya di langit Latvia

Foto luar biasa ini adalah foto pilar cahaya misterius yang mengarah ke langit diatas kota Sigulda, Latvia. Foto ini diambil oleh Aigar Truhins dengan kamera digital standar. Foto ini akhirnya mendapat tanggapan luar biasa dari para astronom amatir di dunia maya.
Truhins berkata,"Anakku berkata, Alien sedang menuju bumi!"
"Paling tidak kelihatan seperti itu." Ia menambahkan.
Namun para ahli memiliki penjelasan yang lebih ilmiah - es kristal di udara. Udara di atas kota cukup dingin dan dipenuhi dengan es kristal yang terperangkap.
Pilar cahaya itu dipercaya terbentuk dari cahaya lampu jalan yang terang dan terefleksi di udara yang dipenuhi kristel es.
Langit di seluruh Eropa telah dipenuhi dengan fenomena tersebut sejak terjadinya iklim dingin yang melanda negeri itu.
Para Ilmuwan di website spaceweather.com berkata :"Pilar Truhin bukanlah jenis yang biasa, bahkan para ahli yang terkemuka tidak bisa menjelaskan dengan pasti. Pilar itu memang misterius, pilar itu memiliki puncak yang membentuk kurva dan bahkan membentuk setengah lingkaran pada dasarnya."
(dailymail.co.uk)

Cenote Angelita - Sungai di bawah laut? Penjelasan singkat!


". Kata "Cenote" berasal dari kata suku maya "D'zonot" yang berarti "sebuah lubang/gua bawah tanah yang memiliki air". Sedangkan "Angelita" berarti "malaikat kecil". Jadi Cenote Angelita berarti "Gua Malaikat Kecil".
Istilah Cenote ini digunakan untuk merujuk kepada gua/lubang yang ada di semenanjung Yucatan, Mexico. Selain Cenote Angelita, di semenanjung Yucatan, ada Cenote-Cenote lainnya, seperti Cenote Aktun Ha, Cenote Calavera, Cenote Chac Mool dan lain-lain. Formasi gua-gua ini terhubung dengan laut dan terbentuk sekitar 6.500 tahun yang lalu.
Cenote-cenote ini memiliki sejarah sangat tua. Suku Maya biasa menggunakannya untuk bepergian ke kota lain. Namun baru pada abad ke-20 ketika penyelaman dan penjelajahan gua menjadi populer, Cenote-cenote ini kembali menarik perhatian.
Cenote Angelita yang sedang kita bicarakan ini terletak sekitar 17 kilometer dari Tulum. Ia memiliki diameter lubang sekitar 30 meter dengan kedalaman sekitar 60 meter. Cenote ini berada di wilayah hutan lebat yang memiliki keanekaragaman flora fauna yang cukup kaya. Bahkan Jaguar juga tinggal di hutan ini.
Karena itu sebenarnya kurang tepat kalau menyebut Cenote Angelita sebagai sungai di dasar laut. Cenote Angelita sebenarnya sebuah gua berair di tengah hutan, bukan di laut, walaupun airnya memang terhubung dengan laut.

Jika kita menyelam ke dalam Cenote Angelita, kita akan menemukan air tawar pada kedalaman 30 meter pertama yang kemudian diikuti dengan air asin pada kedalaman 60 meter. Pada kedalaman itu juga kita bisa melihat sungai dan pohon-pohon di dasarnya.

Nah, Sekarang saya akan membahas tiga karakteristik Cenote ini yang banyak membingungkan orang, yaitu :
Mengapa air asin dan air tawar bisa tidak bercampur?
Bagaimana bisa ada sungai di bawah laut?
Bagaimana pohon bisa hidup di dalam air?
Air asin dan air tawar
Dalam deskripsinya mengenai Cenote Angelita, Anatoly Beloschin, seorang fotografer profesional mengatakan :
“We are 30 meters deep, fresh water, then 60 meters deep – salty water and under me I see a river, island and fallen leaves.."
"Di kedalaman 30 meter, air tawar, lalu pada kedalaman 60 meter, air asin, dan dibawah saya melihat sebuah sungai, pulau dan daun-daun yang jatuh."


Dari deskripsi ini, kita bisa menyimpulkan kalau air tawar berada di atas air asin. Bagaimana mungkin air asin dan air tawar tidak bercampur?

Jawabannya adalah karena sebuah fenomena yang disebut Halocline.

Halocline adalah sebuah zona vertikal di dalam laut dimana kadar garam berubah dengan cepat sejalan dengan perubahan kedalaman. Perubahan kadar garam ini akan mempengaruhi kepadatan air sehingga Zona ini kemudian berfungsi sebagai dinding pemisah antara air asin dan air tawar.


Air asin memiliki kepadatan yang lebih besar dibandingkan air tawar. Ini membuat ia memiliki berat jenis yang juga lebih besar. Karena itu wajar kalau air tawar berada di atas air asin. Ketika kedua jenis air ini bertemu, ia akan membuat lapisan halocline yang berfungsi menjadi pemisah antara keduanya. Peristiwa ini tidak terjadi di semua pantai atau bagian di laut, namun cukup umum terjadi di gua-gua air yang terhubung ke laut seperti Cenote.
Perbatasan antara air asin dan air tawar (Halocline) pada Cenote Angelita berada pada kedalaman sekitar 33 meter. Dalam kasus Cenote ini, air tawar di permukaan berasal dari air hujan.
Jika ingin lebih jelas, kalian bisa membuat halocline sendiri di rumah. Caranya, masukkan air asin ke dalam sebuah gelas hingga setengah gelas terisi. Lalu, taruh spon di atas air. Setelah itu, tuangkan air tawar perlahan-lahan ke dalam gelas. Maka lapisan halocline akan tercipta sehingga air tawar yang masuk tidak bercampur dengan air asin yang dibawahnya.
Fenomena air tawar yang terpisah dengan air asin sebenarnya bukan hal yang baru. 2.000 tahun yang lalu, seorang ahli geografi Roma bernama Strabo pernah menulis mengenai para penduduk Latakia, barat Siria, yang mengayuh perahunya sekitar 4 kilometer menjauhi pantai lalu menyelam dengan membawa kantung air dari kulit kambing dan mengambil air segar dari dalamnya untuk persediaan air minum bagi kota mereka. Mereka tahu persis tempat dimana air tawar berkumpul di laut. Hari ini, para penyelam juga bisa melakukan hal yang sama di banyak pantai di dunia.



Sungai di bawah laut
Dalam foto yang bisa kita lihat, Cenote Angelita sepertinya memiliki sungai di dasarnya. Jika benar, tentu saja akan sangat membingungkan!



Namun sebenarnya sungai tersebut hanyalah sebuah ilusi. Deskripsi yang paling tepat untuk menyebutnya, bukan sungai, melainkan kabut/awan, karena lapisan yang terlihat seperti sungai itu adalah lapisan Hidrogen Sulfida. Lapisan ini membentuk kabut/awan tebal yang membuat ilusi sungai.
Tidak banyak yang bisa menyelam sampai kedalaman ini karena lapisan ini terdapat di dasar Cenote Angelita, yaitu di kedalaman sekitar 60 meter.
Lapisan Hidrogen Sulfida ini terbentuk akibat pohon-pohon atau organisme yang membusuk di dasar Cenote. Karena itu lapisan ini memiliki bau yang tidak enak, seperti telur busuk (Mungkin sebagian dari kalian juga tahu kalau kita juga mengeluarkan gas ini ketika kita buang angin). Selain karena aktifitas bakteri pembusukan, gas ini juga bisa dihasilkan oleh aktifitas gunung berapi. Dalam kadar yang tinggi, gas ini berbahaya bagi manusia karena bisa mengganggu beberapa sistem dalam tubuh manusia.
Pohon di bawah laut
Dari foto di atas, kita bisa melihat kalau pohon di dasar Cenote Angelita mirip dengan pohon yang ada di darat. Kita tahu kalau pohon membutuhkan sinar matahari untuk fotosintesis. Jadi bagaimana mereka bisa hidup di dasar air yang gelap dan dalam?
Jawabannya atas pertanyaan ini sebenarnya sangat sederhana, yaitu: Tidak ada pohon yang hidup di dasar Cenote!
Kebanyakan dari kita salah menginterpretasikan kalimat Anatoly Beloschin. Anatoly mengatakan :
“We are 30 meters deep, fresh water, then 60 meters deep – salty water and under me I see a river, island and fallen leaves…"

"Di kedalaman 30 meter, air tawar, lalu pada kedalaman 60 meter, air asin, dan dibawah saya melihat sebuah sungai, pulau dan daun-daun yang jatuh."


Ia hanya mengatakan kalau ia melihat daun-daun yang jatuh.
Ini jelas terlihat dari foto-foto yang diambilnya kalau batang-batang pohon itu adalah pohon-pohon yang mati dan daun yang dimaksud adalah daun yang berserakan di dasar Cenote. Anatoly tidak pernah mengatakan melihat pohon hidup di dasar Cenote.
Saya juga tidak bisa menemukan satu sumber pun yang mengatakan ada pohon hidup di dalam Cenote Angelita. Lagipula, jika memang ada pohon yang hidup, mengapa Anatoly tidak mengambil fotonya?
Lalu pertanyaannya, darimana asalnya batang pohon dan daun-daunan tersebut?
Jawabannya adalah karena Cenote ini terletak di tengah Hutan. Tentu wajar kalau ada batang pohon dan dedaunan yang jatuh ke dalam dasar Cenote.


(cenoteangelita.com, whoi.edu, thefreelibrary.com, candlepowerforums.com, tecdive.ru)



















Misteri garis-garis Nazca

Nazca Lines merupakan serangkaian gambar berukuran raksasa yang terdapat di Gurun Nazca, Peru. Gambar-gambar tersebut memiliki ukuran begitu besar sehingga hanya dapat dilihat secara jelas dari udara. Diperkirakan, Gambar-gambar ini dibuat antara tahun 200 SM hingga 700 M.
Nazca Lines memiliki bermacam-macam bentuk. Sebagian merupakan garis-garis lurus panjang dan menyilang satu sama lain. Memang terkesan tidak beraturan, tetapi adanya garis lurus yang sangat panjang di sebuah gurunpun sudah merupakan keunikan tersendiri.
Bukan hanya itu, yang lebih menakjubkan lagi, beberapa sketsa Nazca Lines merupakan gambar-gambar yang memiliki bentuk serta presisi yang luar biasa.

Sebagian dari gambar tersebut berbentuk sketsa bangunan geometrik. Namun yang paling terkenal dari semuanya adalah gambar-gambar hewan, di antaranya : laba-laba (45 meter), monyet (55 meter), burung Condor (140 meter), kadal (180 meter), burung kolibri (50 meter), paus (65 meter), dan yang terbesar, burung bangau (270 meter). Total area yang meliputi seluruh Nazca Lines terbentang hingga seluas 500 kilometer persegi.


Keunikan lain dari Nazca Lines adalah, sketsa-sketsa raksasa tersebut tidak hanya terdapat di tanah yang datar, tetapi juga di daerah perbukitan. Contohnya bisa dilihat di foto citra satelit di bawah ini. Citra ini pertama kali ditemukan oleh peneliti Jepang dan menunjukkan adanya Nazca Lines di daerah yang sama sekali tidak landai.


Dengan ukuran yang luar biasa besar dan presisi yang luar biasa, sepertinya hampir mustahil garis-garis ini hanya dibuat dengan peralatan yang primitif. Misteri inilah yang masih menyisakan teka-teki bagi para peneliti, memberikan ruang kepada mereka untuk berspekulasi.

Jim Woodman misalnya, mengatakan bahwa Nazca Lines dibuat oleh penduduk setempat dengan menggunakan bantuan balon untuk melihat gambar dari udara. Teori ini mendapat banyak kritikan karena kurangnya bukti seperti adanya sisa-sisa balon udara di sekitar Nazca Lines. Woodman sepertinya masih mengikuti cara berpikir modern yang mengisyaratkan perlunya pandangan dari udara untuk membuat garis itu.

Namun, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa Nazca Lines kemungkinan besar dibuat oleh penduduk setempat hanya dengan peralatan sederhana tanpa bantuan penglihatan dari udara.

Adalah Joe Nickell, seorang peneliti dari University of Kentucky yang pertama kali menemukan adanya batang kayu di sekitar lokasi Nazca Lines. Dari analisis karbon yang dilakukan, diketahui bahwa batang kayu tersebut berumur sama dengan gambar-gambar raksasa di Nazca Lines.

Joe Nickell kemudian mencoba untuk membuat tiruan sketsa Nazca Lines. Ternyata, dengan peralatan yang sederhana dan perencanaan yang matang, sebuah tim kecil dapat membuat gambar yang paling besar sekalipun hanya dalam hitungan hari. Caranya sangat sederhana, yaitu dengan menyingkirkan lapisan kerikil yang menutupi Gurun Nazca.

Kerikil dan batu yang terdapat di Gurun Nazca memiliki kandungan oksida besi yang membuat daratan di sana terlihat agak gelap. Ketika lapisan kerikil tersebut diangkat, maka lapisan tanah di bawahnya yang berwarna kontras akan memberikan kesan garis/gambar.


Lalu, jika dibuat hanya dengan menyingkirkan kerikil, mengapa Nazca Lines bisa bertahan begitu lama ? Jawabannya adalah karena kondisi Gurun Nazca yang kering, hampir tidak berangin, dan memiliki cuaca konstan sepanjang tahun.

Jika cara dibuatnya Nazca Lines sudah mulai menemukan titik terang, maka yang masih menjadi misteri adalah tujuan dibuatnya sketsa-sketsa raksasa itu.

Ada beberapa teori yang diajukan para ilmuwan mengenai tujuan pembuatan Nazca Lines. Salah satu teori yang mungkin paling terkenal (walaupun juga paling diragukan kebenarannya) diajukan oleh Erich von Daniken.

Dalam bukunya yang berjudul Chariots of the Gods, penulis Swiss tersebut mengatakan bahwa Nazca Lines merupakan tempat mendaratnya pesawat alien. Sketsa gambar yang ada merupakan ‘sinyal’, sedangkan garis-garis lurus yang terbentuk di sekitarnya merupakan ‘landasan’.


Namun, teori ini mendapat banyak kritikan karena tidak didasarkan atas bukti arkeologis yang kuat.

Peneliti lain bernama Robert Bast menduga bahwa Nazca Lines dibuat sebagai monumen untuk mengenang banjir besar yang pernah melanda kawasan tersebut. Ini terlihat dari gambar-gambar hewan yang terlihat seperti kumpulan mayat.

Lalu, ada lagi Michael Coe yang menyatakan bahwa Nazca Lines dibuat sebagai tempat diselenggarakannya ritual. Lalu ada Maria Reiche yang mengatakan bahwa gambar-gambar raksasa tersebut merupakan gambaran konstelasi bintang seperti Orion dan Ursa Mayor. Yang lain mengatakan bahwa sketsa Nazca Lines merupakan ‘pesan dalam botol’ (message in the bottle) yang ingin disampaikan ke generasi selanjutnya. Dan sebagian lagi mengatakan, gambar-gambar Nazca Lines dibuat penduduk Nazca agar para dewa dapat melihat mereka dari atas.

Walaupun tujuan pembuatan Garis Nazca masih menjadi misteri, namun ada satu hal menarik mengenai wilayah ini, yaitu ditemukannya sebuah kota bernama Cahuachi di sebelah selatan kawasan Nazca Lines.


Kota ini diperkirakan dibangun hampir 2.000 tahun yang lalu, namun ditinggalkan 500 tahun kemudian karena berbagai bencana alam yang terjadi. Sebelum meninggalkan kota tersebut, penduduk setempat menutupinya dengan pasir sehingga Cahuachi menjadi kota yang tersembunyi.

Para peneliti yang mengeksplorasi Cahuachi menemukan bahwa kota tersebut memiliki peradaban yang tinggi. Ini terlihat dari lukisan-lukisan di artefaknya serta penemuan mumi-mumi manusia. Kajian lebih jauh atas Cahuachi diharapkan dapat memberikan petunjuk yang lebih jelas tentang Nazca Lines.

Saat ini Nazca Lines sudah ditetapkan UNESCO sebagai salah satu Daftar Warisan Dunia (World Heritage Site). Namun sayangnya, keberadaan kawasan tersebut terancam oleh perubahan cuaca dunia serta polusi dan penebangan hutan liar di daerah sekitarnya. Dengan kedalaman garis yang hanya 10 hingga 30 cm, Nazca Lines bisa tersapu bersih jika terjadi hujan deras.

(Sacred-destination.com, viewzone.com, world-mysteries.com, wikipedia)




















Fenomena langit terbelah di Yogyakarta
Pada tanggal 11 Juni 2010, sekitar pukul 17.30, sebuah fenomena menarik terjadi di langit Yogyakarta. Sebuah cahaya panjang terlihat membentang seperti membelah langit. Apakah ada penjelasan sains dari fenomena semacam ini?


Sebagian orang mungkin beranggapan kalau foto di atas adalah hasil Photoshop. Namun, ternyata tidak. Walaupun terlihat sangat spektakuler, fenomena di atas adalah sebuah fenomena yang sudah dikenal di dunia sains dan bahkan memiliki penjelasan yang cukup sederhana.

Fenomena itu disebut Anticrepuscular Rays.

Untuk memahami soal Anticrepuscular Rays, terlebih dahulu kita harus memahami soal saudaranya yang bernama Crepuscular Ray.
Crepuscular Ray adalah suatu fenomena alam ketika cahaya matahari terlihat beradiasi dari satu titik tertentu. Radiasi cahaya ini bisa terjadi karena cahaya matahari masuk melewati celah-celah di antara awan atau objek lain dan biasanya terlihat menjelang matahari terbit atau tenggelam.Fenomena ini juga dikenal dengan sebutan Sun Rays atau Gods Rays.

Ini contohnya:


Nah, kalian pasti sudah sering melihat fenomena seperti foto di atas.

Sekarang mengenai Anticrepuscular Ray.

Seperti Crepuscular ray, Anticrepuscular Ray adalah berkas sinar yang mirip dengan Crepuscular, namun terlihat berada di tempat yang berlawanan dari matahari.
Cahaya ini terjadi ketika Crepuscular Ray yang muncul dari matahari terbit atau tenggelam terlihat mengalami Konvergensi ulang di Titik Antisolar (Titik langit yang berlawanan dengan arah matahari).
Jika kalian bingung dengan definisi di atas, ingat saja ini: fenomena di atas juga terjadi karena sinar matahari terhalang oleh awan atau objek lainnya seperti crepuscular ray, namun ia terlihat di arah yang berlawanan dengan matahari. Sama seperti Crepuscular, fenomena ini juga sering terlihat ketika matahari terbit atau tenggelam.
Ini konsisten dengan fenomena Yogyakarta yang terlihat pada pukul 17:30.

Ini contoh-contoh lain fenomena serupa di berbagai belahan dunia.
Lokasi tidak diketahui


Nebraska, 26 Juni 2008

Florida, 27 February 2002.

Anticrepuscular Ray di Arizona

South Dakota, 2007

Thailand, Februari 2007

(wikipedia.co.uk, nasa.gov)


















Penjelasan Terciptanya Lubang Raksasa di Guatemala

Lubang raksasa yang menelan korban, kerugian material di Guatemala bisa dibilang misterius. Lubang ini terbentuk ketika badai Agatha melanda kota tersebut, tiba-tiba sepetak tanah runtuh seketika. Hal ini membuat saya tertarik untuk mencari pembuktian musibab dari terciptanya lubang raksasa itu.

Kronologis Lubang Guatemala

Sebuah berita tertanggal 3 Juni 2010 yang ditulis oleh Ker Than untuk National Geographic mempublikasikan sebuah bencana yang dasyat telah terjadi di Kota Guatemala, Amerika Tengah. Menurut www.dailymail.co.uk menceritakan kronologis kejadian terjadi ketika badai Agatha pada musim pasifik kemarin menghempas Kota Guatemala dan El Salvador. Ketika itu saksi mengatakan bahwa lubang raksasa ini tercipta ketika badai Agatha berlangsung dan akhirnya menciptakan longsor. Dia juga mengklaim ada seorang korban di lantai tiga sebuah bangunan yang ditelan oleh lubang itu dan masih banyak juga korban yang dinyatakan hilang.



(jatuhnya korban di lantai tiga kemungkinan gedung yang dilingkari)
Lubang ini diperkirakan mempunyai kedalam hingga 200 feet






Penjelasan Terjadinya Lubang Guatemala

Menurut ahli geologi yang dikutip oleh dialymail
"Lubang menganga biasanya disebabkan oleh air hujan secara bertahap menggerogoti batu kapur berpori seperti di bawah permukaan, melemah, dan membuat tanah seperti sarang lebah dari gua-gua dan gua-gua yang dapat menjadi penuh dengan lumpur. Banjir mungkin telah mempengaruhi tanah menjadi lumpur dan memungkinkan terciptanya lubang besar itu."
Menurut pejabat, Lubang raksasa ini tercipta karena ada sebuah gunung berapi yang meletus minggu lalu dan menghasilkan selimut abu sehingga kondisi drainase yang membruk itu tertutup oleh abu.
Menurut web vanityfair.com yang berkonsultasi dengan David Bercovici dan Mark Brandon, kedua profesor geologi dan geofisika dari Yale University mengemukakan pendapat terciptanya lubang raksasa atas pertanyaan yang dikutip dari media pustaka sebagai berikut.

Apa penyebab terciptanya lubang besar pada sinkhole tersebut?

Sinkholes sering muncul di daerah mana batu di bawah tanah adalah batu gamping, batuan karbonat, dan endapan garam, atau batuan yang dapat secara alami dibubarkan oleh sirkulasi air tanah. Seperti melarutkan sedimen, gua-gua dan mengembangkan kantung udara di bawah permukaan tanah. Jika tidak ada dukungan cukup untuk tanah di atas kekosongan, tanah kemudian akan runtuh dan menciptakan jurang. Depresi alam yang dipaksa mengumpulkan dan struktur yang dibuat manusia seperti rumah dan jalan-jalan dengan drainase yang buruk sangat rentan terhadap tragedi sinkholes. curah hujan yang tinggi, seperti itu dari Badai tropis Agatha hanya mempercepat prosesnya.

Ke mana semua materi yang ada dilubang sebelumnya menghilang?


Kebanyakan bahan tersebut dapat terkikis dan tercuci ke dasar lubang jauh sebelum keruntuhan akhir saat lubang terbuka. Ketika lubang terbuka, bahan permukaan hanya jatuh ke bawah.

Kenapa itu begitu bulat?

Lubang bulat terjadi ketika tanah mengalami depresi dan mengumpulkan air pada suatu titik dengan kandungan air tertinggi, karena inilah tanah mengalami kelongsoran secara vertikal.





Skematis Kelongsoran



Sebelum Bencana







Bencana Berlangsung


Sesudah Bencana

Skematis Kelongsoran
Forgetomori

Notes : Download Gambar untuk memperbesar



Perbandingan tinggi menara Eiffel dan Lubang Guatemala






Disini diceritakan bahwa ketika badai berlangsung air mengisi drainase, namun ternyata ketinggian antara masing-masing pipa berbeda. Hal ini menyebabkan pecahnya pipa karena tidak sanggup menahan debit air, sehingga air menghantam tanah lalu menciptakan terowongan raksasa yang membentuk jurang atau lubang raksasa.
.

Written By : uni-object.blogspot.com ( UNIVERSAL )




FENOMENA ALAM YANG ADA DI DUNIA

Alam kadang memang tidak bisa ditebak. Terkadang misteri di dunia ini berasal dari alam itu sendiri. Berikut adalah beberapa gambar keajaiban - keajaiban alam yang mungkin bisa membuat kita sedikit menghargai alam.


1. Sailing Stones atau Batu Yang Berpindah




Kisah mengenai fenomena ini begitu terkenal di seluruh dunia. Selama beberapa dekade, misteri batu berpindah di Death Valley masih membuat para ilmuwan bingung. Beberapa ilmuan berpendapat bahwa batu berpindah ini terjadi dari kombinasi hembusan angin yang kuat. Namun teori ini banyak memiliki kelemahan, diantaranya teori ini tidak dapat menjelaskan bagaimana batu seberat ratusan pound dapat berpindah dengan arah yang berbeda - beda. The sailing stones masih tetap menjadi misteri terbesar saat ini.







2. Columnar Basalt




Gamnbar menakjubkan diatas merupakan salah satu fenomena alam yang luar biasa. Terbentuk dari lava tebal yang mulai mendingin di area vertikal dengan kondisi tertentu,namun terbentuk dengan sempurna hingga mirip buatan manusia.

3. Blue Hole













Wednesday, August 18, 2010
Memahami fenomena hujan hewan, darah dan materi organik
Hujan hewan dan darah. Ini adalah salah satu topik yang paling sering dibahas oleh para blogger misteri. Namun fenomena ini menjadi lebih familiar di telinga kita akhir-akhir ini karena siaran-siaran televisi mengkaitkannya dengan fenomena mistik (walaupun fenomena yang disinggung sebenarnya telah berlangsung beberapa tahun yang lalu). Karena itu, tidak ada salahnya kita kembali mereview fenomena ini dan melihat kaitannya dengan dunia sains.


Ketika kita mendengar nama "hujan hewan", mungkin kita segera beranggapan kalau sebutan ini adalah sebuah idiom. Tetapi, sesungguhnya nama ini benar-benar mencerminkan peristiwa yang sebenarnya, yaitu jatuhnya hewan-hewan seperti ikan atau kodok ke bumi. Walaupun berhubungan dengan hewan, fenomena ini lebih sering dikaitkan dengan fenomena meteorologi. Kita akan melihat sebabnya nanti.

Fenomena ini tidak terbatas pada jatuhnya hewan-hewan saja, melainkan juga materi-materi organik lainnya seperti daging atau darah.

Walaupun baru dihebohkan akhir-akhir ini oleh beberapa siaran televisi, catatan mengenai keberadaan fenomena ini sebenarnya telah berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu. Contohnya Pliny the elder, seorang sejarawan Romawi kuno yang hidup pada abad ke-1 Masehi, pernah menyebutkan mengenai adanya badai kodok dan ikan.

Jadi, fenomena ini jelas bukan sesuatu yang baru.

Lalu, apa yang menyebabkannya? apakah fenomena ini berkaitan dengan peristiwa mistik? Jawabannya: tentu saja tidak.

Penyebab Fenomena
Pernahkah kalian menonton film berjudul Twister?

Dari judulnya saja, kita tahu kalau film ini bercerita mengenai tornado. Dalam salah satu adegan, kita bisa melihat sebuah tornado berskala 5 mengamuk dengan ganas. Setiap benda yang dilewatinya dihisap dan terangkat ke langit, entahkah itu rumah, pohon, sapi atau bahkan sebuah truk berukuran besar.

Setelah beberapa lama terbang di langit, ketika kekuatan tornado melemah, benda-benda yang diterbangkannya akan terhempas kembali ke bumi. Dengan kata lain terjadi hujan puing, pohon, truk dan tentu saja sapi.

Sama seperti apa yang digambarkan di film tersebut, fenomena hujan hewan kebanyakan disebabkan oleh angin tornado, baik yang terbentuk di darat atau di perairan (waterspout).

Salah satu deskripsi yang meneguhkan kesimpulan ini dapat ditemukan pada cuplikan berita yang dimuat di sebuah harian di Minneapolis, Amerika Serikat, pada Juli 1901:
"Ketika badai sedang bertiup dengan kencang-kencangnya, terlihat sebuah kumpulan besar berwarna hijau seperti sedang turun dari langit, lalu terdengar suara rintik-rintik aneh. Ketika badai reda, para penduduk menemukan berbagai jenis katak menutupi area seluas lebih dari empat blok, bahkan di beberapa ruas jalan, jumlah katak sangat banyak sehingga jalan itu tidak dapat dilewati."
Dalam kondisi badai petir, sebuah tornado mini bisa terbentuk. Ketika tornado mini ini bergerak melewati air dimana terdapat ikan atau kodok, angin ini akan mengangkat hewan-hewan tersebut hingga sejauh beberapa mil. Cepat atau lambat, hewan-hewan tersebut akan jatuh ke bumi. Dalam beberapa kasus, ada hewan yang masih hidup ketika jatuh ke bumi. Dalam kasus lain, hewan-hewan tersebut sudah berada dalam kondisi mati atau membeku.


Selain karena tornado yang terbentuk di darat, Hujan hewan juga bisa disebabkan oleh tornado yang terbentuk di perairan yang biasa disebut waterspout. Kolom udara ini diperkirakan telah menghisap hewan-hewan yang ada di air dan membawanya terbang hingga menjatuhkannya ke tempat lain yang berjarak cukup jauh. Ini bisa menjelaskan mengapa dalam banyak kasus hujan hewan, hanya ditemukan hewan-hewan air tanpa adanya benda-benda darat seperti rumput atau kayu.



Hujan hewan lainnya
Dari antara fenomena hujan hewan, hujan ikan adalah yang paling umum terjadi. Misalnya, peristiwa hujan ikan di Singapura yang terjadi pada tahun 1861. Lalu di Rhode Island pada tahun 1900 atau di India pada tahun 2009.

Yang menarik adalah, fenomena hujan ikan yang terjadi setiap tahun antara bulan Mei dan Juli di Honduras dan telah berlangsung selama lebih dari 100 tahun. Sebelum hujan ikan terjadi, memang para penduduk selalu melaporkan adanya badai petir yang mendahului.

Selain ikan, hewan lainpun tidak luput dari cengkeraman sang tornado.

Pada tanggal 1 Agustus 1869, seekor sapi dikabarkan jatuh dari langit di California. Peristiwa serupa juga dilaporkan pada tahun 1876 di Kentucky. Sekarang, dengan adanya teknologi kamera perekam, sapi yang dibawa angin dan jatuh bukan lagi sesuatu yang aneh. Ya, walaupun hanya satu ekor, sapi yang jatuh pun disebut "hujan sapi".
Pada tahun 1894, di kota Bath, Inggris, terjadi hujan ubur-ubur.
Pada tanggal 6 April 2007, terjadi hujan laba-laba di propinsi Salta, Argentina.


Pada tanggal 11 Juli 2007, terjadi hujan cacing di Louisiana, Amerika Serikat. Cacing-cacing ini dipercaya terbawa semburan angin dari Lacassine Bayou yang jaraknya 5 mil dari lokasi peristiwa.
Pada Juni 2009, terjadi hujan ikan dan kecebong di perfektur Ishikawa, Jepang. peristiwa Ishikawa ini adalah peristiwa yang paling banyak diberitakan oleh televisi Indonesia akhir-akhir ini.

Lalu, pada tanggal 11 Maret 2010, saya memposting mengenai peristiwa jatuhnya lebih dari 100 ekor burung jalak di Somerset, Inggris, yang dilaporkan oleh seorang perempuan bernama Julie Knight. Walaupun peristiwa ini belum tentu disebabkan oleh angin, tetapi peristiwa inipun bisa disebut sebagai "hujan burung".

Namun, masih ada satu misteri yang meliputi fenomena hujan hewan. Teori tornado mini memang dianggap bisa menjawab cara membawa hewan-hewan tersebut ke darat, namun para peneliti masih berusaha memahami mengapa pada umumnya hanya satu jenis hewan yang jatuh ke bumi setiap kali hujan. Teka-teki ini masih belum mendapatkan pemecahannya hingga saat ini.

Hujan Materi Organik
Sama dengan fenomena hujan hewan, masih ada bagian-bagian dari fenomena hujan organik yang belum dapat dipahami sepenuhnya oleh para peneliti.

Salah satu peristiwa yang berhubungan dengan hujan materi organik adalah peristiwa hujan daging segar yang terjadi pada tanggal 9 Maret 1876 di Olympia Springs, Amerika Serikat. Menurut saksi mata bernama Allen Crouch, potongan-potongan daging kecil berjatuhan dari langit di halaman rumahnya seperti butiran salju. Dua pria yang meneliti gumpalan daging itu menyimpulkan kalau daging itu kemungkinan adalah daging menjangan atau domba. Sebagian orang menduga kalau daging itu berasal dari domba-domba yang tercincang ketika terbawa angin.
Lalu, yang kembali dihebohkan pada akhir-akhir ini adalah hujan merah atau hujan darah Kerala yang terjadi pada Juli 2001 di India.

Hujan darah Kerala
Pada tanggal 13 Mei 2009, saya pernah memposting mengenai topik ini secara ringkas. Namun, pada tulisan tersebut saya memang belum menyampaikan hasil kesimpulan resmi para peneliti. Karena itu saya akan sedikit membahasnya kembali.

Pertama kita harus tahu kalau istilah "hujan darah" tidak berarti benar-benar terjadi hujan darah hewan atau manusia. istilah "darah" hanya digunakan untuk merujuk kepada materi air yang berwarna merah. Walaupun langka, namun peristiwa "hujan darah" bukan sesuatu yang asing dalam dunia sains. Contohnya, peristiwa serupa juga pernah terjadi di Columbia pada tahun 2008.

Beberapa peneliti telah mengajukan teori mengenai hujan merah Kerala. Salah satunya adalah teori yang mengatakan kalau materi merah yang bercampur dengan air hujan itu adalah darah sejumlah besar kelelawar yang terbunuh ketika melewati badai.

Sebagian lain percaya kalau warna merah itu adalah pasir gurun yang terbawa angin dan jatuh bersamaan dengan hujan.

Lalu, ada lagi teori yang menyebutkan kalau partikel merah itu sebenarnya adalah debu meteor. Pada kasus "Hujan darah" yang terjadi di Sisilia pada tahun 1872, peneliti berhasil menemukan adanya kandungan besi merah yang membuat mereka mengambil kesimpulan kalau partikel merah itu diakibatkan oleh debu meteor.

Sebagian lagi percaya kalau warna merah itu mungkin disebabkan oleh sejenis bakteri karena peristiwa serupa (walaupun bukan berupa hujan) pernah terlihat di Antartika dimana saljunya mengeluarkan cairan merah seperti darah. Saya pernah memposting mengenai ini pada tanggal 14 Mei 2010.

Namun, mengenai hujan darah Kerala sendiri, pemerintah India bersama Centre for earth Science Studies telah mengeluarkan pernyataan resmi kalau penyebab warna merah tersebut adalah spora sejenis alga yang termasuk ke dalam genus Trentepohlia. Alga jenis ini memang banyak terdapat di wilayah Kerala.
Penemuan ini didukung oleh Seffield University yang bersama dengan Dr.Chandra Wickramasinghe telah lama mempelajari spora stratosferik secara mendalam. Dr.Wickramasinghe mengatakan kalau partikel merah pada hujan Kerala mirip seperti jamur karat dan ia juga menegaskan tidak adanya darah pada hujan tersebut.
Namun, walaupun penyebab warna merah pada air hujan telah diketahui, para peneliti masih belum bisa memastikan bagaimana spora itu bisa menyebar dalam jumlah besar. Tetapi paling tidak, kita tahu kalau peristiwa ini sama sekali tidak berhubungan dengan sesuatu yang mistik.

Peristiwa Nelayan Jepang dan Sapi Langit
Sebelum saya akhiri tulisan ini, saya ingin menceritakan sebuah kisah untuk kalian para pembaca. Kisah ini mengenai seekor sapi yang jatuh dari langit.
Pada tahun 1997, Tim penyelamat Jepang berhasil menyelamatkan sejumlah nelayan yang telah berpegangan di puing-puing kapal mereka di laut lepas selama beberapa jam.
Yang menarik adalah, pengakuan mereka mengenai penyebab tenggelamnya kapal mereka.
Menurut nelayan-nelayan itu, seekor sapi telah jatuh dari langit, menimpa kapal mereka dan menyebabkannya tenggelam. Pihak berwenang yang mendengar pengakuan ini mengira mereka sedang bercanda dan segera menjadi gusar. Lalu, para nelayan yang malang itu segera dimasukkan ke dalam penjara.
Tidak lama kemudian, angkatan udara Rusia menginformasikan kepada pihak otoritas Jepang kalau salah satu kru mereka telah mencuri seekor sapi untuk dipotong. Sapi itu kemudian dimasukkan ke dalam pesawat dan dibawa terbang. Ketika pesawat sedang mengudara, sapi itu menjadi marah dan mulai mengacaukan situasi, mungkin karena panik atau mabuk udara.
Untuk menyelamatkan pesawat yang sedang terbang, para kru memutuskan untuk melempar sapi itu keluar.
Dan akhirnya, kita mendapatkan sebuah kapal penangkap ikan yang tenggelam dan para nelayannya yang berjuang memegang puing-puing kapal sambil berusaha merenungkan peristiwa yang baru saja menimpa mereka.
Ini baru namanya hari yang sial.
Jadi, ketika kita melihat keluar dan masih melihat tetesan air bening yang turun ke bumi, mungkin kita harus mengucap syukur karenanya (ingat nasib para nelayan Jepang).

(wikipedia, bbc.co.uk, rulesmasters.com, thelivingmoon.com)








Friday, April 3, 2009
Pilar Cahaya di langit Latvia

Foto luar biasa ini adalah foto pilar cahaya misterius yang mengarah ke langit diatas kota Sigulda, Latvia. Foto ini diambil oleh Aigar Truhins dengan kamera digital standar. Foto ini akhirnya mendapat tanggapan luar biasa dari para astronom amatir di dunia maya.
Truhins berkata,"Anakku berkata, Alien sedang menuju bumi!"
"Paling tidak kelihatan seperti itu." Ia menambahkan.
Namun para ahli memiliki penjelasan yang lebih ilmiah - es kristal di udara. Udara di atas kota cukup dingin dan dipenuhi dengan es kristal yang terperangkap.
Pilar cahaya itu dipercaya terbentuk dari cahaya lampu jalan yang terang dan terefleksi di udara yang dipenuhi kristel es.

Langit di seluruh Eropa telah dipenuhi dengan fenomena tersebut sejak terjadinya iklim dingin yang melanda negeri itu.

Para Ilmuwan di website spaceweather.com berkata :"Pilar Truhin bukanlah jenis yang biasa, bahkan para ahli yang terkemuka tidak bisa menjelaskan dengan pasti. Pilar itu memang misterius, pilar itu memiliki puncak yang membentuk kurva dan bahkan membentuk setengah lingkaran pada dasarnya."
"Kami tidak tahu pasti - jadi teruslah memotret langit malam!"
(dailymail.co.uk)

Sunday, March 14, 2010
Cenote Angelita - Sungai di bawah laut? Penjelasan singkat!
Awalnya, saya sama sekali tidak berniat untuk memposting soal ini. Namun sepertinya Cenote Angelita menjadi begitu terkenalnya di Indonesia sehingga saya menerima banyak sekali email yang meminta saya untuk menulis soal ini. Karena itu harap maklum kalau tulisan ini sedikit terlambat.


Saya berusaha mengumpulkan beberapa informasi mengenai Cenote Angelita sehingga kalian bisa mendapatkan informasi yang berbeda dari yang sudah kalian baca, walaupun tidak banyak yang baru. Banyak yang bertanya kepada saya apakah berita ini sebuah hoax atau bukan. Jawabannya, bukan hoax. Tapi ada beberapa hal yang harus diluruskan.

Sebelum masuk ke Cenote Angelita, kita harus mengerti arti "Cenote". Kata "Cenote" itu berasal dari kata suku maya "D'zonot" yang berarti "sebuah lubang/gua bawah tanah yang memiliki air". Sedangkan "Angelita" berarti "malaikat kecil". Jadi Cenote Angelita berarti "Gua Malaikat Kecil".

Istilah Cenote ini digunakan untuk merujuk kepada gua/lubang yang ada di semenanjung Yucatan, Mexico. Selain Cenote Angelita, di semenanjung Yucatan, ada Cenote-Cenote lainnya, seperti Cenote Aktun Ha, Cenote Calavera, Cenote Chac Mool dan lain-lain. Formasi gua-gua ini terhubung dengan laut dan terbentuk sekitar 6.500 tahun yang lalu.


Cenote-cenote ini memiliki sejarah sangat tua. Suku Maya biasa menggunakannya untuk bepergian ke kota lain. Namun baru pada abad ke-20 ketika penyelaman dan penjelajahan gua menjadi populer, Cenote-cenote ini kembali menarik perhatian.

Cenote Angelita yang sedang kita bicarakan ini terletak sekitar 17 kilometer dari Tulum. Ia memiliki diameter lubang sekitar 30 meter dengan kedalaman sekitar 60 meter. Cenote ini berada di wilayah hutan lebat yang memiliki keanekaragaman flora fauna yang cukup kaya. Bahkan Jaguar juga tinggal di hutan ini.

Karena itu sebenarnya kurang tepat kalau menyebut Cenote Angelita sebagai sungai di dasar laut. Cenote Angelita sebenarnya sebuah gua berair di tengah hutan, bukan di laut, walaupun airnya memang terhubung dengan laut.


Jika kita menyelam ke dalam Cenote Angelita, kita akan menemukan air tawar pada kedalaman 30 meter pertama yang kemudian diikuti dengan air asin pada kedalaman 60 meter. Pada kedalaman itu juga kita bisa melihat sungai dan pohon-pohon di dasarnya.

Nah, Sekarang saya akan membahas tiga karakteristik Cenote ini yang banyak membingungkan orang, yaitu :
Mengapa air asin dan air tawar bisa tidak bercampur?
Bagaimana bisa ada sungai di bawah laut?
Bagaimana pohon bisa hidup di dalam air?
Air asin dan air tawar
Dalam deskripsinya mengenai Cenote Angelita, Anatoly Beloschin, seorang fotografer profesional mengatakan :

“We are 30 meters deep, fresh water, then 60 meters deep – salty water and under me I see a river, island and fallen leaves.."

"Di kedalaman 30 meter, air tawar, lalu pada kedalaman 60 meter, air asin, dan dibawah saya melihat sebuah sungai, pulau dan daun-daun yang jatuh."


Dari deskripsi ini, kita bisa menyimpulkan kalau air tawar berada di atas air asin. Bagaimana mungkin air asin dan air tawar tidak bercampur?

Jawabannya adalah karena sebuah fenomena yang disebut Halocline.

Halocline adalah sebuah zona vertikal di dalam laut dimana kadar garam berubah dengan cepat sejalan dengan perubahan kedalaman. Perubahan kadar garam ini akan mempengaruhi kepadatan air sehingga Zona ini kemudian berfungsi sebagai dinding pemisah antara air asin dan air tawar.


Air asin memiliki kepadatan yang lebih besar dibandingkan air tawar. Ini membuat ia memiliki berat jenis yang juga lebih besar. Karena itu wajar kalau air tawar berada di atas air asin. Ketika kedua jenis air ini bertemu, ia akan membuat lapisan halocline yang berfungsi menjadi pemisah antara keduanya. Peristiwa ini tidak terjadi di semua pantai atau bagian di laut, namun cukup umum terjadi di gua-gua air yang terhubung ke laut seperti Cenote.

Perbatasan antara air asin dan air tawar (Halocline) pada Cenote Angelita berada pada kedalaman sekitar 33 meter. Dalam kasus Cenote ini, air tawar di permukaan berasal dari air hujan.

Jika ingin lebih jelas, kalian bisa membuat halocline sendiri di rumah. Caranya, masukkan air asin ke dalam sebuah gelas hingga setengah gelas terisi. Lalu, taruh spon di atas air. Setelah itu, tuangkan air tawar perlahan-lahan ke dalam gelas. Maka lapisan halocline akan tercipta sehingga air tawar yang masuk tidak bercampur dengan air asin yang dibawahnya.

Fenomena air tawar yang terpisah dengan air asin sebenarnya bukan hal yang baru. 2.000 tahun yang lalu, seorang ahli geografi Roma bernama Strabo pernah menulis mengenai para penduduk Latakia, barat Siria, yang mengayuh perahunya sekitar 4 kilometer menjauhi pantai lalu menyelam dengan membawa kantung air dari kulit kambing dan mengambil air segar dari dalamnya untuk persediaan air minum bagi kota mereka. Mereka tahu persis tempat dimana air tawar berkumpul di laut. Hari ini, para penyelam juga bisa melakukan hal yang sama di banyak pantai di dunia.



Sungai di bawah laut
Dalam foto yang bisa kita lihat, Cenote Angelita sepertinya memiliki sungai di dasarnya. Jika benar, tentu saja akan sangat membingungkan!


Namun sebenarnya sungai tersebut hanyalah sebuah ilusi. Deskripsi yang paling tepat untuk menyebutnya, bukan sungai, melainkan kabut/awan, karena lapisan yang terlihat seperti sungai itu adalah lapisan Hidrogen Sulfida. Lapisan ini membentuk kabut/awan tebal yang membuat ilusi sungai.

Tidak banyak yang bisa menyelam sampai kedalaman ini karena lapisan ini terdapat di dasar Cenote Angelita, yaitu di kedalaman sekitar 60 meter.

Lapisan Hidrogen Sulfida ini terbentuk akibat pohon-pohon atau organisme yang membusuk di dasar Cenote. Karena itu lapisan ini memiliki bau yang tidak enak, seperti telur busuk (Mungkin sebagian dari kalian juga tahu kalau kita juga mengeluarkan gas ini ketika kita buang angin). Selain karena aktifitas bakteri pembusukan, gas ini juga bisa dihasilkan oleh aktifitas gunung berapi. Dalam kadar yang tinggi, gas ini berbahaya bagi manusia karena bisa mengganggu beberapa sistem dalam tubuh manusia.

Pohon di bawah laut
Saya banyak mendapat pertanyaan ini dan memang Ini adalah sebuah pertanyaan yang menarik. Dari foto di atas, kita bisa melihat kalau pohon di dasar Cenote Angelita mirip dengan pohon yang ada di darat. Kita tahu kalau pohon membutuhkan sinar matahari untuk fotosintesis. Jadi bagaimana mereka bisa hidup di dasar air yang gelap dan dalam?

Jawabannya atas pertanyaan ini sebenarnya sangat sederhana, yaitu: Tidak ada pohon yang hidup di dasar Cenote!

Kebanyakan dari kita salah menginterpretasikan kalimat Anatoly Beloschin. Anatoly mengatakan :

“We are 30 meters deep, fresh water, then 60 meters deep – salty water and under me I see a river, island and fallen leaves…"

"Di kedalaman 30 meter, air tawar, lalu pada kedalaman 60 meter, air asin, dan dibawah saya melihat sebuah sungai, pulau dan daun-daun yang jatuh."


Ia hanya mengatakan kalau ia melihat daun-daun yang jatuh.

Ini jelas terlihat dari foto-foto yang diambilnya kalau batang-batang pohon itu adalah pohon-pohon yang mati dan daun yang dimaksud adalah daun yang berserakan di dasar Cenote. Anatoly tidak pernah mengatakan melihat pohon hidup di dasar Cenote.

Saya juga tidak bisa menemukan satu sumber pun yang mengatakan ada pohon hidup di dalam Cenote Angelita. Lagipula, jika memang ada pohon yang hidup, mengapa Anatoly tidak mengambil fotonya?

Lalu pertanyaannya, darimana asalnya batang pohon dan daun-daunan tersebut?

Jawabannya adalah karena Cenote ini terletak di tengah Hutan. Tentu wajar kalau ada batang pohon dan dedaunan yang jatuh ke dalam dasar Cenote.


(cenoteangelita.com, whoi.edu, thefreelibrary.com, candlepowerforums.com, tecdive.ru)












Tuesday, December 29, 2009
Inbox: Misteri garis-garis Nazca
Artikel mengenai misteri Garis-garis Nazca di bawah ini adalah tulisan dari pembaca blog enigma yang bernama ifanho (daniel_ifanho@yahoo.com).


Nazca Lines merupakan serangkaian gambar berukuran raksasa yang terdapat di Gurun Nazca, Peru. Gambar-gambar tersebut memiliki ukuran begitu besar sehingga hanya dapat dilihat secara jelas dari udara. Diperkirakan, Gambar-gambar ini dibuat antara tahun 200 SM hingga 700 M.

Nazca Lines memiliki bermacam-macam bentuk. Sebagian merupakan garis-garis lurus panjang dan menyilang satu sama lain. Memang terkesan tidak beraturan, tetapi adanya garis lurus yang sangat panjang di sebuah gurunpun sudah merupakan keunikan tersendiri.

Bukan hanya itu, yang lebih menakjubkan lagi, beberapa sketsa Nazca Lines merupakan gambar-gambar yang memiliki bentuk serta presisi yang luar biasa.

Sebagian dari gambar tersebut berbentuk sketsa bangunan geometrik. Namun yang paling terkenal dari semuanya adalah gambar-gambar hewan, di antaranya : laba-laba (45 meter), monyet (55 meter), burung Condor (140 meter), kadal (180 meter), burung kolibri (50 meter), paus (65 meter), dan yang terbesar, burung bangau (270 meter). Total area yang meliputi seluruh Nazca Lines terbentang hingga seluas 500 kilometer persegi.


Keunikan lain dari Nazca Lines adalah, sketsa-sketsa raksasa tersebut tidak hanya terdapat di tanah yang datar, tetapi juga di daerah perbukitan. Contohnya bisa dilihat di foto citra satelit di bawah ini. Citra ini pertama kali ditemukan oleh peneliti Jepang dan menunjukkan adanya Nazca Lines di daerah yang sama sekali tidak landai.


Dengan ukuran yang luar biasa besar dan presisi yang luar biasa, sepertinya hampir mustahil garis-garis ini hanya dibuat dengan peralatan yang primitif. Misteri inilah yang masih menyisakan teka-teki bagi para peneliti, memberikan ruang kepada mereka untuk berspekulasi.

Jim Woodman misalnya, mengatakan bahwa Nazca Lines dibuat oleh penduduk setempat dengan menggunakan bantuan balon untuk melihat gambar dari udara. Teori ini mendapat banyak kritikan karena kurangnya bukti seperti adanya sisa-sisa balon udara di sekitar Nazca Lines. Woodman sepertinya masih mengikuti cara berpikir modern yang mengisyaratkan perlunya pandangan dari udara untuk membuat garis itu.

Namun, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa Nazca Lines kemungkinan besar dibuat oleh penduduk setempat hanya dengan peralatan sederhana tanpa bantuan penglihatan dari udara.

Adalah Joe Nickell, seorang peneliti dari University of Kentucky yang pertama kali menemukan adanya batang kayu di sekitar lokasi Nazca Lines. Dari analisis karbon yang dilakukan, diketahui bahwa batang kayu tersebut berumur sama dengan gambar-gambar raksasa di Nazca Lines.

Joe Nickell kemudian mencoba untuk membuat tiruan sketsa Nazca Lines. Ternyata, dengan peralatan yang sederhana dan perencanaan yang matang, sebuah tim kecil dapat membuat gambar yang paling besar sekalipun hanya dalam hitungan hari. Caranya sangat sederhana, yaitu dengan menyingkirkan lapisan kerikil yang menutupi Gurun Nazca.

Kerikil dan batu yang terdapat di Gurun Nazca memiliki kandungan oksida besi yang membuat daratan di sana terlihat agak gelap. Ketika lapisan kerikil tersebut diangkat, maka lapisan tanah di bawahnya yang berwarna kontras akan memberikan kesan garis/gambar.


Lalu, jika dibuat hanya dengan menyingkirkan kerikil, mengapa Nazca Lines bisa bertahan begitu lama ? Jawabannya adalah karena kondisi Gurun Nazca yang kering, hampir tidak berangin, dan memiliki cuaca konstan sepanjang tahun.

Jika cara dibuatnya Nazca Lines sudah mulai menemukan titik terang, maka yang masih menjadi misteri adalah tujuan dibuatnya sketsa-sketsa raksasa itu.

Ada beberapa teori yang diajukan para ilmuwan mengenai tujuan pembuatan Nazca Lines. Salah satu teori yang mungkin paling terkenal (walaupun juga paling diragukan kebenarannya) diajukan oleh Erich von Daniken.

Dalam bukunya yang berjudul Chariots of the Gods, penulis Swiss tersebut mengatakan bahwa Nazca Lines merupakan tempat mendaratnya pesawat alien. Sketsa gambar yang ada merupakan ‘sinyal’, sedangkan garis-garis lurus yang terbentuk di sekitarnya merupakan ‘landasan’.


Namun, teori ini mendapat banyak kritikan karena tidak didasarkan atas bukti arkeologis yang kuat.

Peneliti lain bernama Robert Bast menduga bahwa Nazca Lines dibuat sebagai monumen untuk mengenang banjir besar yang pernah melanda kawasan tersebut. Ini terlihat dari gambar-gambar hewan yang terlihat seperti kumpulan mayat.

Lalu, ada lagi Michael Coe yang menyatakan bahwa Nazca Lines dibuat sebagai tempat diselenggarakannya ritual. Lalu ada Maria Reiche yang mengatakan bahwa gambar-gambar raksasa tersebut merupakan gambaran konstelasi bintang seperti Orion dan Ursa Mayor. Yang lain mengatakan bahwa sketsa Nazca Lines merupakan ‘pesan dalam botol’ (message in the bottle) yang ingin disampaikan ke generasi selanjutnya. Dan sebagian lagi mengatakan, gambar-gambar Nazca Lines dibuat penduduk Nazca agar para dewa dapat melihat mereka dari atas.

Walaupun tujuan pembuatan Garis Nazca masih menjadi misteri, namun ada satu hal menarik mengenai wilayah ini, yaitu ditemukannya sebuah kota bernama Cahuachi di sebelah selatan kawasan Nazca Lines.


Kota ini diperkirakan dibangun hampir 2.000 tahun yang lalu, namun ditinggalkan 500 tahun kemudian karena berbagai bencana alam yang terjadi. Sebelum meninggalkan kota tersebut, penduduk setempat menutupinya dengan pasir sehingga Cahuachi menjadi kota yang tersembunyi.

Para peneliti yang mengeksplorasi Cahuachi menemukan bahwa kota tersebut memiliki peradaban yang tinggi. Ini terlihat dari lukisan-lukisan di artefaknya serta penemuan mumi-mumi manusia. Kajian lebih jauh atas Cahuachi diharapkan dapat memberikan petunjuk yang lebih jelas tentang Nazca Lines.

Saat ini Nazca Lines sudah ditetapkan UNESCO sebagai salah satu Daftar Warisan Dunia (World Heritage Site). Namun sayangnya, keberadaan kawasan tersebut terancam oleh perubahan cuaca dunia serta polusi dan penebangan hutan liar di daerah sekitarnya. Dengan kedalaman garis yang hanya 10 hingga 30 cm, Nazca Lines bisa tersapu bersih jika terjadi hujan deras.

(Sacred-destination.com, viewzone.com, world-mysteries.com, wikipedia)






Tuesday, June 15, 2010
Fenomena langit terbelah di Yogyakarta - Penjelasan
Pada tanggal 11 Juni 2010, sekitar pukul 17.30, sebuah fenomena menarik terjadi di langit Yogyakarta. Sebuah cahaya panjang terlihat membentang seperti membelah langit. Apakah ada penjelasan sains dari fenomena semacam ini?


Saya menerima beberapa email mengenai fenomena ini, salah satunya adalah dari Ney Cassanova yang fotonya saya gunakan di bawah ini. Foto ini diambil dari wilayah Kalasan, Yogyakarta pada tanggal 11 Juni 2010 sekitar pukul 17.30.


Sebagian orang mungkin beranggapan kalau foto di atas adalah hasil Photoshop. Namun, ternyata tidak. Walaupun terlihat sangat spektakuler, fenomena di atas adalah sebuah fenomena yang sudah dikenal di dunia sains dan bahkan memiliki penjelasan yang cukup sederhana.

Fenomena itu disebut Anticrepuscular Rays.

Ini penjelasan singkat mengenainya.

Untuk memahami soal Anticrepuscular Rays, terlebih dahulu kita harus memahami soal saudaranya yang bernama Crepuscular Ray.

Crepuscular Ray adalah suatu fenomena alam ketika cahaya matahari terlihat beradiasi dari satu titik tertentu. Radiasi cahaya ini bisa terjadi karena cahaya matahari masuk melewati celah-celah di antara awan atau objek lain dan biasanya terlihat menjelang matahari terbit atau tenggelam.

Fenomena ini juga dikenal dengan sebutan Sun Rays atau Gods Rays.

Ini contohnya:


Nah, kalian pasti sudah sering melihat fenomena seperti foto di atas.

Sekarang mengenai Anticrepuscular Ray.

Seperti Crepuscular ray, Anticrepuscular Ray adalah berkas sinar yang mirip dengan Crepuscular, namun terlihat berada di tempat yang berlawanan dari matahari.

Cahaya ini terjadi ketika Crepuscular Ray yang muncul dari matahari terbit atau tenggelam terlihat mengalami Konvergensi ulang di Titik Antisolar (Titik langit yang berlawanan dengan arah matahari).

Jika kalian bingung dengan definisi di atas, ingat saja ini: fenomena di atas juga terjadi karena sinar matahari terhalang oleh awan atau objek lainnya seperti crepuscular ray, namun ia terlihat di arah yang berlawanan dengan matahari. Sama seperti Crepuscular, fenomena ini juga sering terlihat ketika matahari terbit atau tenggelam.

Ini konsisten dengan fenomena Yogyakarta yang terlihat pada pukul 17:30.

Ini contoh-contoh lain fenomena serupa di berbagai belahan dunia.
Lokasi tidak diketahui


Nebraska, 26 Juni 2008

Florida, 27 February 2002.

Anticrepuscular Ray di Arizona

South Dakota, 2007

Thailand, Februari 2007

Walaupun ada penjelasannya, saya kira fenomena ini tetap terlihat luar biasa. Bukankah begitu?

(wikipedia.co.uk, nasa.gov)



Rabu, 07 Juli 2010
Penjelasan Terciptanya Lubang Raksasa di Guatemala
Lubang raksasa yang menelan korban, kerugian material di Guatemala bisa dibilang misterius. Lubang ini terbentuk ketika badai Agatha melanda kota tersebut, tiba-tiba sepetak tanah runtuh seketika. Hal ini membuat saya tertarik untuk mencari pembuktian musibab dari terciptanya lubang raksasa itu.

Kronologis Lubang Guatemala

Sebuah berita tertanggal 3 Juni 2010 yang ditulis oleh Ker Than untuk National Geographic mempublikasikan sebuah bencana yang dasyat telah terjadi di Kota Guatemala, Amerika Tengah. Menurut www.dailymail.co.uk menceritakan kronologis kejadian terjadi ketika badai Agatha pada musim pasifik kemarin menghempas Kota Guatemala dan El Salvador. Ketika itu saksi mengatakan bahwa lubang raksasa ini tercipta ketika badai Agatha berlangsung dan akhirnya menciptakan longsor. Dia juga mengklaim ada seorang korban di lantai tiga sebuah bangunan yang ditelan oleh lubang itu dan masih banyak juga korban yang dinyatakan hilang.



(jatuhnya korban di lantai tiga kemungkinan gedung yang dilingkari)
Lubang ini diperkirakan mempunyai kedalam hingga 200 feet




Penjelasan Terjadinya Lubang Guatemala

Menurut ahli geologi yang dikutip oleh dialymail

"Lubang menganga biasanya disebabkan oleh air hujan secara bertahap menggerogoti batu kapur berpori seperti di bawah permukaan, melemah, dan membuat tanah seperti sarang lebah dari gua-gua dan gua-gua yang dapat menjadi penuh dengan lumpur. Banjir mungkin telah mempengaruhi tanah menjadi lumpur dan memungkinkan terciptanya lubang besar itu."
Menurut pejabat, Lubang raksasa ini tercipta karena ada sebuah gunung berapi yang meletus minggu lalu dan menghasilkan selimut abu sehingga kondisi drainase yang memburuk itu tertutup oleh abu.

Menurut web vanityfair.com yang berkonsultasi dengan David Bercovici dan Mark Brandon, kedua profesor geologi dan geofisika dari Yale University mengemukakan pendapat terciptanya lubang raksasa atas pertanyaan yang dikutip dari media pustaka sebagai berikut.

Apa penyebab terciptanya lubang besar pada sinkhole tersebut?

Sinkholes sering muncul di daerah mana batu di bawah tanah adalah batu gamping, batuan karbonat, dan endapan garam, atau batuan yang dapat secara alami dibubarkan oleh sirkulasi air tanah. Seperti melarutkan sedimen, gua-gua dan mengembangkan kantung udara di bawah permukaan tanah. Jika tidak ada dukungan cukup untuk tanah di atas kekosongan, tanah kemudian akan runtuh dan menciptakan jurang. Depresi alam yang dipaksa mengumpulkan dan struktur yang dibuat manusia seperti rumah dan jalan-jalan dengan drainase yang buruk sangat rentan terhadap tragedi sinkholes. curah hujan yang tinggi, seperti itu dari Badai tropis Agatha hanya mempercepat prosesnya.

Ke mana semua materi yang ada dilubang sebelumnya menghilang?


Kebanyakan bahan tersebut dapat terkikis dan tercuci ke dasar lubang jauh sebelum keruntuhan akhir saat lubang terbuka. Ketika lubang terbuka, bahan permukaan hanya jatuh ke bawah.

Kenapa itu begitu bulat?

Lubang bulat terjadi ketika tanah mengalami depresi dan mengumpulkan air pada suatu titik dengan kandungan air tertinggi, karena inilah tanah mengalami kelongsoran secara vertikal.


Skematis Kelongsoran UNIVERSAL



Sebelum Bencana




Bencana Berlangsung


Sesudah Bencana

Skematis Kelongsoran
Forgetomori

Notes : Download Gambar untuk memperbesar



Perbandingan tinggi menara Eiffel dan Lubang Guatemala






Disini diceritakan bahwa ketika badai berlangsung air mengisi drainase, namun ternyata ketinggian antara masing-masing pipa berbeda. Hal ini menyebabkan pecahnya pipa karena tidak sanggup menahan debit air, sehingga air menghantam tanah lalu menciptakan terowongan raksasa yang membentuk jurang atau lubang raksasa.

Penutup

Linkback dan sumber sudah saya sertakan kedalam tulisan. Dalam artikel disertakan pendapat penulis. Untuk pendapat lain dan komentar sangat diharapkan.

Written By : uni-object.blogspot.com ( UNIVERSAL )


Alam kadang memang tidak bisa ditebak. Terkadang misteri di dunia ini berasal dari alam itu sendiri. Berikut adalah beberapa gambar keajaiban - keajaiban alam yang mungkin bisa membuat kita sedikit menghargai alam.


1. Sailing Stones atau Batu Yang Berpindah




Kisah mengenai fenomena ini begitu terkenal di seluruh dunia. Selama beberapa dekade, misteri batu berpindah di Death Valley masih membuat para ilmuwan bingung. Beberapa ilmuan berpendapat bahwa batu berpindah ini terjadi dari kombinasi hembusan angin yang kuat. Namun teori ini banyak memiliki kelemahan, diantaranya teori ini tidak dapat menjelaskan bagaimana batu seberat ratusan pound dapat berpindah dengan arah yang berbeda - beda. The sailing stones masih tetap menjadi misteri terbesar saat ini.







2. Columnar Basalt


Gamnbar menakjubkan diatas merupakan salah satu fenomena alam yang luar biasa. Terbentuk dari lava tebal yang mulai mendingin di area vertikal dengan kondisi tertentu,namun terbentuk dengan sempurna hingga mirip buatan manusia.

3. Blue Hole


Jika kita sering mendengar istilah black hole, maka di lautan ada pula istilah blue hole. Blue hole mendapat julukannya karena bentuknya yang menyerupai sebuah lubang. Jika kita lihat pada gambar diatas, sesungguhnya blue holes merupakan suatu wilayah di lautan yang memiliki kedalaman tertentu hingga membuatnya tampak seperti hole. Warna gelap dari blue hole disebabkan oleh kedalaman di wilayah tersebut berbeda dengan sekitarnya. Tempat ini merupakan salah satu tempat yang digemari oleh penyelam.

4. Red Tides


Di laut ada darah dalam jumlah besar ? tentu saja tidak, red tides atau dikenal dengan nama pasang merah merupakan fenomena alam yang disebabkan oleh ganggang laut. Ganggang merah ini beracun dan berbahaya bagi hewan - hewan yang hidup disekitarnya, namun belum ada laporan mengenai manusia yang keracunan ganggang ini.





5. Ice Circle


Ice circle juga sudah pernah dibahas di blog enigma, jadi saya tidak akan berkomentar banyak mengenai ice circle ini. Fenomena alam yang sungguh menarik.
6. Mammatus Clouds

Salah satu fenomena alam yang menakjubkan, karena terbentuknya awan mammatus menandakan akan terjadinya badai besar dan cuaca buruk. Awan ini biasanya terdiri dari air dan es, dan formasinya terlihat statis hingga sepuluh atau lima belas menit.

7. Fire Rainbows


Jika anda mengira gambar - gambar berikut adalah hasil manipulasi gambar, anda salah. Pelangi api merupakan fenomena alam yang sangat langka. Fire Rainbow terjadi karena kristal yang terdapat dalam awan membiaskan cahaya kedalam berbagai spektrum, sehingga terlihat berwarna - warni. Fenomena ini hanya terjadi saat awan tertentu yang mengandung kristal bertemu dengan sinar matahari dalam waktu dan tempat yang tepat.

8. Sinkholes


.9. Penitentes




Penitentes merupakan es yang terbentuk di daerah pegunungan. Yang menarik dari fenomena ini adalah, es yang terbentuk akan bertahan cukup lama meskipun terkena sinar matahari karena suatu mekanisme alam yang unik

10. Lenticular Clouds


Fenomena awan unik lainnya. Awan yang berbentuk mirip UFO ini terbentuk dari angin yang bertiup kencang ketika melewati objek yang berbentuk besar seperti gunung atau bukit.

11. Light Pillars



Pilar cahaya juga merupakan fenomena alam yang unik. JIka sebagian besar orang masih menganggap pilar cahaya adalah suatu misteri, maka alam mungkin bisa menjelaskannya. Pilar cahaya terjadi ketika sumber cahaya atau sorot lampu jalan yang cukup terang melewati kristal - kristal es yang terkandung di dalam awan, sehingga menimbulkan efek seperti gambar diatas. Fenomena ini juga merupakan fenomena yang langka.


12. Sundog

Fenomena alam yang menunjukkan matahari seolah terbagi menjadi tiga.
13. Fire Whirls


Pusaran api merupakan fenomena yang menarik. Pusaran api terjadi ketika kombinasi antara kondisi iklim setempat dengan kobaran api. Pusaran api sering terjadi ketika kebakaran hutan terjadi, dan menimbulkan kerusakan hebat. Dengan kecepatan mencapai 100 mil per jam, pusaran api mampu menghanguskan sebuah komplek perumahan kecil dalam 20 menit.

14. Orange Moons


Bulan yang berwarna oranye juga merupakan salah satu fenomena alam yang unik. Ketika bulan muncul lebih rendah daripada cakrawala, sinar matahari yang terpantul itu melewati atmosfir bumi yang lebih besar, sehingga secara perlahan - lahan bulan akan tampak berwarna oranye

Tidak ada komentar:

Posting Komentar