Peluang Usaha

clicksor

sitti

Anda Pengunjung ke

Selasa, 21 Desember 2010

USAHA PEMBUATAN PREPARAT MIKROSKOPIS SEBAGAI MEDIA PENUNJANG PEMBELAJARAN BIOLOGI DI TINGKAT SMP DAN SMA

Download Disini : http://www.ziddu.com/download/13054542/USAHAJASAPEMBUATANPREPARATMIKROSKOPIS.rtf.html

A. Pendahuluan
1. Latar belakang dan motivasi melakukan usaha
Dunia pendidikan yang makin maju memberikan tuntutan baru bagi para pendidik untuk mengembangkan sistem pembelajaran yang efektif. Sistem kurikulum yang dipakai saat ini tidak mengharuskan pendidik untuk berceramah di depan kelas, tetapi memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memperoleh informasi seluas-luasnya dari sumber lain. Pendidik bukan sebagai satu-satunya sumber belajar, tetapi hanya sebagai fasilitator. Sebagai fasilitator pendidik harus mampu memotivasi peserta didik untuk mau belajar dan memahami topik belajar. Setidaknya pendididk menyiapkan media supaya peserta didik terpancing untuk belajar.
Biologi merupakan pelajaran maupun mata kuliah yang langsung berhubungan dengan lingkungan dan makhluk hidup. Hal ini memungkinkan banyaknya penggunaan media pembelajaran untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Mulai dari menjelajah alam sekitar, penggunaan torso, preparat-preparat asli maupun preparat-preparat mikroskopis sesuai dengan topik yang diajarkan. Untuk preparat mikroskopis misalnya, dalam berbagai masalah biologi terkadang hanya dapat dipecahkan dengan pengamatan mikroskopis. Di dalam pengamatan mikroskopis diperlukan preparat khusus yaitu preparat mikroskopis.
Preparat mikroskopis adalah suatu preparat/sediaan/suatu obyek yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan alat mikroskop. Preparat ini biasanya digunakan sebagai media dalam menunjang topik mata pelajaran biologi yang berhubungan dengan sel, jaringan dan anatomi, baik hewan maupun tumbuhan. Tidak semua sekolahan mempunyai media penunjang ini karena preparat ini harus diamati di bawah mikroskop dan harganya cukup mahal. Preparat-preparat ini terbilang mahal karena pembuatannya yang rumit, bahan-bahan yang digunakan mahal dan sedikit orang yang mempunyai keahlian untuk membuat preparat-preparat ini.
Dengan dasar ini kami berinisiatif untuk mengembangkan kemampuan kami dalam usaha pembuatan preparat mikroskopis. Preparat-preparat ini akan bermanfaat dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah SMA dan SMP baik negeri maupun swasta. Pemahaman tentang sel, jaringan dan anatomi hewan serta tumbuhan akan diabadikan dalam sebuah preparat kecil yang menarik untuk diamati dan mempunyai nilai ekonomis.

2. Justifikasi Pemilihan Obyek Usaha
Usaha jasa pembuatan preparat mikroskopis ini akan dilakukan untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan siswa dalam memahami topik biologi tentang sel, jaringan dan anatomi baik hewan maupun tumbuhan. Untuk mencapai sasaran yang diharapkan, tentunya diperlukan:
1. Media yang menarik sehingga dapat menunjang dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Preparat mikroskopis merupakan media penunjang yang efektif karena dapat dilihatkan langsung bagian-bagian sel yang terwarnai dengan jelas
3. Dengan mengamati preparat mikroskopis siswa tidak hanya mendapatkan teori saja tetapi tahu bagian-bagian dari anatomi yang diamati, sehingga siswa lebih paham.

3. Tujuan Usaha yang Hendak Dicapai
1) Untuk menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa untuk mendorong terciptanya wirausaha baru dengan menerapkan kemampuan yang profesional dalam berwirausaha.
2) Berorientasi pada profit, sebagaimana layaknya wirausahawan.
3) Meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar biologi khususnya topik tentang sel, jaringan, anatomi hewan maupun tumbuhan.
4) Mengembangkan usaha pola kerja sama antara mahasiswa dengan sekolah.


B. Analisis Produk
1. Jenis dan Nama Produk, Karakteristik Produk
Produk ini berupa preparat-preparat mikroskopis yang dibuat dengan tehnik-tehnik khusus. Preparat-preparat ini akan diberi label sesuai dengan nama sel, jaringan atau anatomi yang dibuat. Ada beberapa macam preparat mikroskopis yang penggolongannya didasarkan atas lamanya ketahanan preparat/keawetan preparat, utuh tidaknya preparat dan cara pembuatan preparat.
Berdasarkan atas ketahanan preparat, digolongkan menjadi tiga yaitu preparat sementara, semi permanent dan permanent. Berdasarkan utuh tidaknya preparat, maka preparat mikroskopis dapat dibedakan menjadi dua yaitu preparat utuh/whole mount dan preparat irisan. Berdasarkan cara mengirisnya preparat irisan dibedakan menjadi dua yaitu preparat irisan non embedding dan preparat irisan embedding. Sedangkan berdasarkan cara pembuatannya, preparat mikroskopis dapat digolongkan menjadi preparat apus, squash, irisan, rentang dan maserasi.
Adapun karakteristik dari preparat-preparat mikroskopis ini adalah:
1. Ukurannya kecil
2. Tipis
3. Transparan dan
4. Bagian-bagiannya ada yang kontras sehingga dapat dibedakan antara bagian satu dengan yang lain.
5. Harga relatif murah dibanding dengan preparat-preparat mikroskopis dari produk perusahaan lain.

2. Keunggulan Produk Dibanding dengan Produk lain di Pasaran
Penggunaan media pembelajaran dengan preparat mikroskopis pada topik bahasan sel, jaringan dan anatomi baik hewan maupun tumbuhan hampir jarang ada karena preparat-preparat ini terbilang mahal. Tanpa penggunaan media ini biasanya diganti dengan ganmbar-gambar yang ada di buku. Gambar-gambar yang ada di buku sebenarnya belum cukup untuk memahami bentuk dari sel, jaringan atau anatomi karena gambar-gambar tersebut kadang tidak sesuai dengan bentuk asli.
Untuk itu perlu diproduksi preparat mikroskopis yang dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran biologi untuk topik sel, jaringan dan anatomi hewan maupun tumbuhan. Preparat ini akan dijual pada sekolah-sekolah yang membutuhkan dengan harga yang relatif murah dengan mutu yang tidak kalah dengan preparat-preparat mikroskopis yang lain dari produksi usaha pembuatan preparat mikroskopis yang lain.

3. Keterkaitan dengan Produk lain Termasuk Perolehan Bahan Baku
Bahan-bahan yang digunakan dalam usaha ini, seperti untuk fiksatif, dehidran, dealkoholan, dan stainer kebanyakan adalah bahan-bahan kimia yang harganya mahal, namun tidak menutup kemungkinan untuk menghasilkan preparat-preparat yang bagus dengan harga yang relatif murah. Untuk bahan-bahan baku yang akan dijadikan preparat bisa diambil dari lingkungan sekitar seperti daun, batang, akar dan bagian generatif dari tanaman. Untuk preparat protozoa, jamur maupun bakteri bisa mengisolasi dari lingkungan dan juga organ-organ hewan.
Untuk alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan bisa menyewa alat-alat yang ada di Laboratorium mikrotehnik Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang. Bahan-bahan seperti organ Hewan dan tumbuhan juga dapat diperoleh dengan mudah di Laboratorium tersebut. Bimbingan dari dosen-dosen mikrotehnik tumbuhan maupun hewan juga akan sangat membantu dalam keprofesionalan pembuatan preparat-preparat mikroskopis yang akan dibuat. Dengan ketersediaan alat dan bahan-bahan maka dapat dimungkinkan adanya usaha jasa pembuatan Preparat mikroskopis.

C. Analisis Pasar
1. Profil Konsumen
Sekarang ini dunia pendidikan yang terus berkembang menuntut untuk instansi akademik seperti sekolah- sekolah dan universitas untuk meningkatkan mutu lulusan dari akademis-akademis yang dicetak. Untuk meningkatkan mutu siswa dan mahasiswa tentunya harus ditunjang dengan sarana dan prasarana pembelajaran. Seperti sekolah-sekolah SMP dan SMA akan berusaha memenuhi fasalitas yang ada termasuk juga media penunjang kegiatan proses belajar mengajar. Untuk pelajaran Biologi khususnya tentang sel, jaringan dan anatomi hewan maupun tumbuhan, preparat mikroskopis sangat diperlukan.

2. Potensi dan Segmentasi Pasar
Preparat mikroskopis di lingkungan sekolah-sekolah SMP dan SMA di kota Semarang dan sekitarnya belum ada pemasok, sedangkan preparat itu juga penting untuk media pembelajaran. Walaupun preparat-preparat ini kebanyakan adalah preparat-preparat permanen yang relatif tahan lama, namun kajian biologi sangat luas sekali sehingga dimungkinkan adanya preparat-preparat mikroskopis baru yang dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran.
Selain sekolah-sekolah SMP dan SMA di Semarang, banyak juga Universitas-universitas swasta yang baru mendirikan jurusan biologi yang membutuhkan banyak preparat-preparat mikroskopis sedangkan mereka belum mempunyai Laboratorium Mikrotehnik. Jadi ini juga bisa dijadikan pasar untuk usaha pembuatan preparat mikroskopis.

3. Pesaing dan Peluang pasar
Di Semarang hanya baru Universitas-universitas tertentu yang mempunyai Laboratorium Mikrotehnik, selain itu juga kurang adanya minat untuk mendirikan usaha jasa pembuatan preparat mikroskopis ini. Untuk memperoleh preparat-preparat mikroskopis juga harus dengan pemesanan di Universitas-universitas tertentu yang harganya relatif mahal. Untuk produk dari usaha ini juga akan dikerjakan secara teliti dan profesional sehigga mutu dari preparat yang akan dihasilkan juga bagus. Ini merupakan peluang yang sangat bagus untuk mendirikan usaha jasa pembuatan preparat mikroskopis.
4. Media Promosi yang akan digunakan
Media promosi yang akan digunakan untuk menunjang pemasaran adalah brosur yang akan dikirimkan ke sekolah-sekolah SMP dan SMA yang ada di Kota Semarang dan sekitarnya serta tidak menutup kemungkinan Universitas-universitas yang membuka jurusan Biologi.

5. Target atau Rencana Penjualan satu tahun
Adapun rincian target atau rencana penjualan satu bulan pertama yaitu
Produksi satu bulan pertama 24 Preparat
Penjualan 85% dari total produksi 20 Preparat
Sedangkan posisi perusahaan dipasar dapat mengisi pasar sekitar 75% dari peluang yang ada.

6. Strategi pemasaran yang akan Digunakan
Strategi pemasaran yang digunakan dalam usaha jasa pembuatan preparat mikroskopis ini, menggunakan analisis bauran pemasaran yaitu mengenai kebijakan produk, harga, promosi dan distribusi.
1. Kebijakan Produk
Usaha ini bergerak dalam bidang jasa yang menghasilkan barang. Jenis produk ini berupa preparat yang bisa diamati di bawah mikroskop.
2. Kebijakan harga
Harga yang diberikan kepada konsumen yaitu tergantung dari jenis preparat, berkisar antara Rp. 20.000,00 sampai Rp. 30.000,00 perpreparat dengan profit margin yang ditetapkan perusahaan sebesar 15%.
3. Kebijakan Promosi
Untuk meningkatkan hasil penjulan preparat mikroskopis maka perlu dilakukan promosi. Bentuk promosi ini menggunakan brosur yang disebarkan ke sekolah-sekolah SMP dan SMA yang ada di Semarang dan sekitarnya.


4. Kebijakan distribusi
Distribusi hasil produksi kepada para konsumen dilakukan secara langsung ditempat usaha maupun secara tidak langsung yaitu dengan menawarkan kerja sama ke sekolah-sekolah. Usaha ini juga melayani pesanan sesuai dengan permintaan konsumen.

D. Analisis Produksi/Operasi
1. Bahan Baku, Bahan Penolong dan Peralatan yang digunakan
a. Bahan Baku dan Bahan Penolong
Macam bahan yang digunakan untuk pembuatan preparat mikroskopis tentu saja sesuai dengan yang dikehendaki. Bahan bisa berasal dari tubuh organisme yang masih hidup maupun yang telah mati (telah diawetkan). Biasanya untuk melihat struktur yang normal, dipilih organisme/bagian tumbuhan atau hewan yang normal sehat. Bahan baku yang digunakan adalah organ-organ dari tumbuhan, hewan dan mikroorganisme yang dapat diperoleh baik dari alam maupun dengan membeli. Sedangkan bahan-bahan kimia dapat diperoleh dengan mudah di toko-toko bahan kimia.
Bahan-bahan kimia yang diperlukan antara lain:
1.Fiksatif
Bahan-bahan fiksatif antara lain: Ethanol, Formalin, Acetit acid, Picric acid, Cromic acid, Potasium cromate, Mercuric cloride, Osmium tetroxide, Kadmium klorida, Aceton, larutan Bouin, larutan Zanker, larutan Helly, larutan Carnol, larutan Orth.
2. Dehidran
Bahan-bahan Dehidran antara lain: Ethanol, Dioxane, Aceton.
3. Pewarna
Bahan-bahan pewarna antara lain: Acid fuchsin, eosin, Hematoxylin, Basic fuchsin, Methilen blue, cristal violen, methilen green, Janus green B
4. Clearing
Bahan-bahan clearing antara lain: Xylol, Toluene, Minyak cedar, Kloroform, Minyak cengkeh, Aniline oil, N-butyl Alkohol..
5. Penutup
Bahan-bahan penutup antara lain: Canada balsam dan Gliserin.

2. Peralatan yang digunakan
1. Seperangkat alat bedah yang berisi pisau/silet/cuter, gunting, pinset, jarum, spatula.
2. Kotak pembedah yang berfungsi sebagai tempat melakukan pembedahan hewan yang akan diambil jaringan atau organnya untuk dijadikan bahan pembuatan preparat mikroskopis.
3. Berbagai botol dengan ukuran dan bentuk bervariasi yang berfungsi untuk tempat berbagai zat yang diperlukan dalam pembuatan preparat., untuk tempat penyimpanan organ/jaringan, untuk melakukan pemprosesan pembuatan preparat.
4. Gelas ukur berbagai ukuran yang berfungsi untuk mengukur berbagai zat cair yang digunakan dalam pembuatan preparat.
5. Beker glas yang berfungsi untuk tempat melakukan pembuatan larutan yang digunakan dalam pembuatan preparat.
6. Batang pengaduk yang berfungsi untuk membantu pencampuran beberapa zat yang digunakan dalam pembuatan preparat.
7. Gelas benda dan gelas penutup yang merupakan bahan utama yang berfungsi untuk meletakkan sekaligus tempat pengamatan preparat.
8. Rak pewarnaan dan bak pewarnaan yang berfungsi untuk meletakkan gelas benda yang telah ditempeli sediaan dan tempat penampung kelebihan zat yang digunakan selama pewarnaan berlangsung.
9. Staining jar yang berfungsi untuk tempat berbagai zat yang digunakan selama proses pewarnaan berlangsung termasuk dehidrasi dan dealkoholisasi.
10. Kuas kecil yang berfungsi untuk membantu memindahkan irisan organ dari tempat yang satu ke tempat yang lain.
11. Termometer yang berfungsi sebagai alat pengatur suhu.
12. Timbangan yang berfungsi sebagai alat menimbang berbagai zat padat yang digunakan untuk membuat preparat.
13. Kipas angin yang berfungsi untuk membantu proses penguapan cairan selama pembuatan preparat.
14. Mikroskop yang berfungsi sebagai alat utama dalam melakukan pengamatan terhadap preparat yang telah dibuat.
15. Fotomikrograf yang berfungsi sebagai alat pengambil gambar preparat untuk memudahkan dalam analisis terhadap preparat yang dihsilkan.
16. Okuler mikrometer dan obyektif mikrometer yang berfungsi sebagai alat untuk alat pengukur obyek/preparat mikroskopis.
17. Kotak preparat yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan preparat yang sudah jadi.

2. Pasokan Bahan baku
Pasokan bahan baku yang diperlukan dalam proses pembuatan produk berasal dari lingkungan dan membeli di toko-toko bahan kimia.

3. Proses Produksi/Operasi
Proses pembuatan preparat mikroskopis sesuai dengan preparat yang akan dibuat, namun intinya sama yaitu proses fiksasi, dehidrasi, dealkoholisasi, staining , mounting dan labeling.
Contoh dari proses pembuatan preparat:
a. Preparat permanen protozoa
1. Menyiapkan kaca obyek yang telah dibersihkan/bebas dari lemak
2. Melapisi kaca obyek yang telah disediakan dengan perekat albumin meyer dengan cara meneteskan sedikit perekat disalah satu sisi kaca obyek dan dengan menggunakan jari telunjuk perekat tersebut diratakan ke seluruh permukaan kaca sampai sedikit lengket
3. Meletakkan kacaobyek tersebut pada rak pewarnaan dengan posisis datar dan menetesi di atasnya kultur murni atau campuran protozoa.
4. Menunggu sampai cairan kultur yang bersangkutan menguap tetapi jangan sampai kekeringan karena protozoa dapat mengalami plasmolisis.
5. Memfiksasi protozoa dengan cara meneteskan beberapa tetes larutan fiksasi di atas obyek sampai rata dan menunggu sampai kering.
6. Mencuci obyek dengan meneteskan beberapa tetesan air di salah satu ujung benda.
7. Mewarnai protozoa dengan meneteskan beberapa tetesan zat warna yaitu hemaxtosilin, meneteskan hemaxtosilin diatas protozoa menunggu sampai ± 10 menit.
8. Mencuci dengan air mengalir perlahan-lahan selama 2 menit.
9. Melakukan dehidrasi dengan alkohol 30%, 50%, 70%, 95% dan obsulut masing-masing selama ± 2 menit.
10. Melakukan dealkoholisasi dan clearing dengan larutan alkohol : xilol, 2:1, 1:1, 1:2, dilanjutkan ke xilol murni I dan II masing-masing selama 2 menit.
11. Menetesi 1 tetes canada balsamdan menutup dengan gelas penutup.
12. Meletakkan label sesuai identitas preparat yang bersangkutan.
b. Preparat Irisan jaringan Tumbuhan
1. Mengiris akar, batang, daun atau organ tumbuhan lain dengan menggunakan silet tajam setipis mungkin. Apabila organ yang sulit dipegang dapat dibantu dengan meletakkanorgan yang bersangkutan diantara belahan sebuah gabus, baru dilakukan pengirisan.
2. Memfiksasi irisan organ tersebut dengan fiksasi FAA di dalam botol flakon. Volume fiksatif harus disesuaikan dengan volume irisan organ. Lama proses ini adalah 30 menit.
3. Mencuci larutan fiksatif dengan air beberapa kali hingga bersih.
4. Mewarnai dengan safranin 1% dalam alcohol 50% selama 30 menit.
5. Mencuci dengan aquades beberapa kali atau dengan alcohol sisa 50%.
6. Mendehidrasi dengan alcohol bertingkat dari 50%, 70%, 90%, dan absolute masing-masing selama 2 menit.
7. Melakukan dealkoholisasi dan clearing dengan larutan alcohol : xilol 2:1, 1:1, dan 1:2, dilanjutkan xilol murni I dan II masing-masing selama 2 menit.
8. Menyiapkan gelas benda bebas lemak mengambil dan meletakkan dua irisan organ di atasnya.
9. Meneteskan dengan cepat di atas irisan organ yang bersangkutan dengan 1 tetes kanada balsam dan menutup perlahan-lahan dengan gelas penutup.
10. Meletakkan label sesuai identitas preparat yang bersangkutan.

4. Rancangan Produk selama Satu Tahun
Rencana produksi usaha jasa pembuatan preparat mikroskopis dalam satu tahun yaitu sebanyak 34.560 botol, dengan perincian hasil panen sebagai berikut:
 1 minggu 6 Preparat
 1 bulan 4 x 6 preparat 24 Preparat
 1 tahun 12 x 24 preparat 288 Preparat
Harga tiap preparat tergantung dari jenis preparat, berkisar antara Rp. 20.000,00 sampai Rp. 30.000,00 perpreparat.

E. Analisis Keungan
1. Investasi Awal Usaha Rp. 5.000.000,00
1. Sewa Tempat Rp. 1.000.000,00
2. Sewa Alat Rp. 1.000.000,00
3. Bahan Baku Rp. 1.000.000,00
4. Bahan Kimia Rp. 1.400.000.00
6. Publikasi Rp. 100.000,00
7. Transportasi Rp. 100.000,00
8. Komunikasi Rp. 50.000,00
9. Dokumentasi & Adminitrasi Rp. 105.000,00
10. ATK Rp. 65.000,00
11. Kas Usaha Rp. 100.000,00
13. Lain-lain Rp. 35.000,00
Jumlah Rp. 5.000.000,00
Untuk penyusutan aktiva tidak dilakukan karena alat-alat yang digunakan adalah alat-alat sewa.

2. Penentuan Harga Pokok Penjualan
Profit margin yang ditentukan perusahaan yaitu sebesar 15% dari hasil penjualan. Perusahaan dapat menjual sebanyak 85% dari total produksinya, maka :
 Penjualan selama 1 (satu) bulan:
24 preparat @ Rp 20.000,00 Rp 480.000,00
 Laba kotor 15% X Rp. 480.000,00 ( Rp 72.000,00)
Harga Pokok Penjualan Rp. 408.000,00
3. Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi selama satu bulan pertama, yaitu:
Penjualan Rp 480.000,00
Harga Pokok Penjualan ( Rp 408.000,00 )
Laba Rp 72.000,00

F. Personalia dan Jadwal Kegiatan
Personalia yang terlibat dalam usaha jasa pembuatan preparat mikroskopis diantaranya yaitu :
1. Ketua Tim
Nama : Tirta Setya Bakti
NIM : 4450404011
Fakultas/Program Studi : MIPA/Biologi/Biologi S1
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang (UNNES)

2. Anggota
Anggota I
Nama : Umi Imtihanah F.
NIM : 4450404037
Fakultas/Program Studi : MIPA/Biologi S1
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang (UNNES)
Anggota II
Nama : Sumiati
N I M : 4450404031
Fakultas/Program Studi : MIPA/Biologi S1
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang (UNNES)
Anggota III
Nama : Hadiyatun Nasiroh
NIM : 4401404542
Fakultas/Program Studi : MIPA/Pend.Biologi S1
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang (UNNES)
3. Pembimbing
Nama : Dra. Ely Rudyatmi, M.Si
NIP : 131754161
Fakultas/Bid. Keahlian : MIPA/Biologi
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang (UNNES)


4. Kompetensi SDM yang Dibutuhkan
Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan dalam pengelolaan (produksi) dan distribusi preparat mikroskopis yaitu mahasiswa dan pembimbing yang memiliki keahlian dibidang tersebut.

5. Organisasi
Bentuk organisasi yang dipilih dari usaha jasa pembuatan preparat mikroskopis adalah Perusahaan Perseorangan (Po) yaitu perusahaan yang didirikan oleh seseorang, sehingga modal untuk pendirian usaha ini pun berasal dari individu yang mendirikan usaha tersebut.

6. Jadwal Kegiatan
No KEGIATAN Jadwal Kegiatan
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4
1. Persiapan
2. Pengadaan alat, bahan, dan tempat
3. Pelaksanan Program
4. Evaluasi
5. Penyusunan Laporan

G. Rencana Anggaran Biaya
1. Kebutuhan Investasi
Kebutuhan investasi yang diperlukan untuk mendirikan usaha jasa pembuatan preparat mikroskopis yaitu sebesar Rp 5.000.000,00. Dana tersebut diperoleh dari individu yang mendirikan usaha tersebut. Hal ini sesuai dengan bentuk organisasinya yaitu Perusahaan Perseorangan (Po).
2. Kebutuhan Modal Kerja
Kebutuhan modal kerja yang digunakan untuk biaya pra operasi dan biaya operasi usaha jasa pembuatan preparat mikroskopis yaitu:
Kas Rp 600.000,00
Sewa dibayar dimuka Rp 2.000.000,00
Persediaan bahan baku dan kimia Rp 2.400.000,00
Jumlah modal kerja Rp 5.000.000,00
H. Denah dan Lokasi Usaha
Perusahan berada di Laboratorium Mikrotehnik, Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang
Lantai II Gedung D11 Jln. Raya Sekaran-Gunungpati Semarang
Denah lokasi usaha

Sumber: Wartini dkk,2007
S = Selatan
T = Timur
U = Utara
B = Barat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar