Peluang Usaha

clicksor

sitti

Anda Pengunjung ke

Senin, 20 Desember 2010

Teori tingkah laku konsumen

Download Disini : http://www.ziddu.com/download/13054025/hlakukonsumendapatdibedakandalamduamacampendekatan.doc.html

Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan: Pendekatan Nilai guna (utiliti) cardinal dan pendekatan nilai guna ordinal. Dalam pendekatan nilai guna cardinal dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif. Dalam pendekatan nilai guna ordinal, Manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang tidak dikuantifikasi. Tingkah laku seorang konsumen untuk memilih barang-barang yang akan memaksimumkan kepuasannya ditunjukkan dengan bantuan Kurva kepuasan sama yaitu kurva yang menggambarkan gabungan barang yang akan memberikan nilai guna (kepuasan) yang sama.
Teori Nilai Guna (utility)
Didalam teori ekonomi kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan barang-barang dinamakan nilai guna atau utility. Kalau kepuasan itu semakin tinggi maka makin tinggilah nilai gunanya atau utilitinya.
Nilai guna dibedakan diantara dua pengertian: nilai guna total dan nilai guna marjinal. Nilai guna total dapat diartikan sebagai jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu. Sedangkan nilai guna marjinal berarti pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dan pertambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu.
Hipotesis Utama Teori Nilai Guna
Hipotesis utama teori nilai guna, atau lebih dikenal sebagai Hukum nilai guna marjinal yang semakin menurun, menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan suatu barang akan menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya ke atas barang tersebut. Pada akhirnya tambahan nilai guna akan menjadi negatif yaitu apabila konsumsi ke atas barang tersebut ditambah satu unit lagi, maka nilai guna total akan menjadi semakin sedikit. Pada hakikatnya hipotesis tersebut menjelaskan bahwa pertambahan yang terus-menerus dalam megkonsumsi suatu barang tidak secara terus-menerus menambah kepuasan yang dinikmati orang yang mengkonsumsikannya.
Cara Memaksimumkan Nilai Guna
Kerumitan yang ditimbulkan untuk menentukan susunan atau komposisi dan jumlah barang yang akan mewujudkan nilai guna yang maksimum bersumber dari perbedaan harga-harga berbagai barang. Kalau harga barang adalah bersamaan, nilai guna akan mencapai tingkat yang maksimum apabila nilai guna marjinal dari setiap barang adalah sama.
Syarat Pemaksimuman Nilai Guna
Dalam keadaan dimana harga-harga berbagai macam barang adalah berbeda. Syarat yang harus dipenuhi agar barang-barang yang dikonsumsikan akan memberikan nilai guna yang maksimum adalah: Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marjinal yang sama besarnya.
Teori Nilai Guna dan Teori Permintaan
Dengan menggunakan teori nilai guna dapat diterangkan sebabnya kurva permintaan bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah yang menggambarkan bahwa semakin rendah harga suatu barang, semakin banyak permintaan ke atasnya. Ada 2 faktor yang menyebabkan permintaan keatas suatu barang berubah apabila harga barang itu mengalami perubahan: Efek penggantian dan Efek pendapatan.
Efek Penggantian
Perubahan suatu barang mengubah nilai guna marjinal per rupiah dari barang yang mengalami perubahan harga tersebut. Kalau harga mengalami kenaikan, nilai guna marjinal per rupiah yang diwujudkan oleh barang tersebut menjadi semakin rendah. Misal, harga barang A bertambah tinggi, maka sebagai akibatnya sekarang MU barang A/PA menjadi lebih kecil dari semula. Kalau harga barang-barang lainnya tidak mengalami perubahan lagi maka perbandingan diantara nilai guna marjinal barang-barang itu dengan harganya (atau nilai guna marjinal per rupiah dan barang-barang itu) tidak mengalami perubahan. Dengan demikian, untuk barang B misalnya, MU barang B/PB yang sekarang adalah sama dengan sebelumnya. Berarti sesudah harga barang A naik, keadaan yang berikut berlaku:

Dalam keadan seperti diatas, nilai guna akan menjadi bertambah banyak (maka kepuasan konsumen akan menjadi bertambah tinggi) sekiranya konsumen itu membeli lebih banyak barang B dan mengurangi pembelian barang A. kedaan diatas menunjukkan bahwa kalau harga naik, permintaan terhadap barang yang mengalami kenaikan harga tersebut akan menjadi semakin sedikit.
Dengan cara yang sama sekarang tidak susah untuk menunjukkan bahwa penurunan harga menyebabkan permintaan ke atas barang yang mengalami penurunan harga itu akan menjadi bertambah banyak. Penurunan harga menyebabkan barang itu mewujudkan nilai guna marjinal per rupiah yang lebih tinggi daripada nilai guna marjinal per rupiah dari barang-barang lainnya yang tak berubah harganya. Maka, karena membeli barang tersebut akan memaksimumkan nilai guna, permintaan ke atas barang tersebut menjadi bertambah banyak apabila harganya bertambah rendah.
Efek Pendapatan
Kalau pendapatan tidak mengalami perubahan maka kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil menjadi semakin sedikit. Dengan perkataan lain, kemampuan pendapatan yang diterima untuk membeli barang-barang menjadi bertambah kecil dari sebelumnya. Maka kenaikan harga menyebabkan konsumen mengurangi jumlah berbagai barang yang dibelinya, termasuk barang yang mengalami kenaikan harga. Penurunan harga suatu barang menyebabkan pendapatan riil bertambah, dan ini akan mendorong konsumen menambah jumlah barang yang dibelinya. Akibat dari perubahan harga kepada pendapatan ini, yang disebut efek pendapatan, lebih memperkuat lagi efek panggantian didalam mewujudkan kurva permintaan yang menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
Surplus Konsumen
Teori nilai guna dapat pula menerangkan tentang wujudnya kelebihan kepuasan yang dinikmati oleh para konsumen. Kelebihan kepuasan ini, dalam analisis ekonomi, dikenal sebagai surplus konsumen. Surplus konsumen pada hakikatnya berarti perbedaan diantara kepuasan yang diperoleh seseorang didalam mengkonsumsikan sejumlah barang dengan pembayaran yang harus dibuat untuk memperoleh barang tersebut. Kepuasan yang diperoleh selalu lebih besar daripada pembayaran yang dibuat.
Contoh: Seorang konsumen pergi ke pasar membeli mangga dan bertekad membeli satu buah yang cukup besar apabila harganya Rp.1500. Sesampainya dipasar ia mendapati bahwa mangga yang diinginkannya hanya berharga Rp.1000. jadi, ia dapat memperoleh mangga yang diinginkannya dengan harga Rp.500 lebih murah daripada harga yang bersedia dibayarkannya. Nilai Rp.500 ini dinamakan Surplus Konsumen.





Ii
Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi ) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan pasar dalam ekonomi positif (ekonomi mikro) . Dari tujuan – tujuan tersebut maka ilmu ekonomi dibedakan menjadi 2 cabang yaitu ekonomi Mikro dan Makro. Seperti pada perilaku konsumen, Dalam berperilaku seorang produsen juga . Contoh Makalah , download makalah gratis di tugaskuliah.info,makalah ekonomi, makalah hukum, makalah psikologi, makalah sosial budaya, makalah sejarah, makalah untuk anak smp . PERILAKU KONSUMEN May 24, 2010 Posted by carynimyut in Economic. trackback. Pendahuluan. Dalam Ilmu Ekonomi Mikro yang dimaksud dengan konsumen kegiatan konsumen adalah .
Download lengkap MAKALAH PERILAKU KONSUMEN DALAM ILMU EKONOMI MIKRO 1. Untuk mengetahui apakah perilaku konsumen itu dalam ilmu ekonomi Mikro .Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan .Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil .Ilmu Ekonomi Mikro. Golden Rule (Lanjutan Perilaku Konsumen) Sampai titik tertentu, dalam notasi kepuasan dilambangkan U = Utility (nilai guna) .
You might also like another Perilaku Konsumen Dalam Ilmu Ekonomi Mikro Article
• PERILAKU KONSUMEN DALAM ILMU EKONOMI MIKRO
Ilmu Ekonomi Mikro Sering Juga Di Tulis Mikro Ekonomi Adalah Cabang Dari Ilmu Ekonomi Yang Mempelajari Perilaku Konsumen Dan Perusahaan Dan Hargaharga Pasa Dan Kualitas Faktor Input Barang Atau Jasa Yang Diperjualbelikan
Note :Read Full About This Article
• PERILAKU KONSUMEN DALAM ILMU EKONOMI MIKRO
21 Pengerian Konsumen Konsumsi Dan Perilaku Konsumen Dalam Ilmu Ekonomi Mikro Yang Dimaksud Dengan Konsumen Kegiatan Konsumen Adalah Seseorang Atau Kelompok Yang Melakukan Serangkaian Kegiatan Konsumsi Barang Atau Jasa
Note :Read Full About This Article
• TUGAS TULISAN PERILAKU KONSUMEN Zlataninter39s Weblog
Untuk Mengetahui Apakah Perilaku Konsumen Itu Dalam Ilmu Ekonomi Mikro Untuk Mengetahi Faktorfaktor Apa Saja Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Untuk Mengetahui Metode Apa Saja Yang Di Gunakan Dalam Penelitian Perilaku Konsumen
Note :Read Full About This Article
• KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI Waduuuuh
Ilmu Ekonomi Adalah Ilmu Yang Mempelajari Perilaku Manusia Di Dalam Memenuhi Kebutuhannya Yang Relatif Tidak Terbatas Dengan Menggunakan Sumber Daya Yang Terbatas Dan Masingmasing Sumber Daya Mempunyai Alternatif Penggunaan Opportunity Cost Dalam Ekonomi Mikro Ini Dipelajari Tentang Bagaimana Individu Menggunakan Sumber Daya Yang Dimilikinya Sehingga Tercapai Tingkat Kepuasan Yang Optimum Secara Teori Tiap Individu Yang Melakukan Kombinasi Konsumsi Atau Produksi
Note :Read Full About This Article
• Perilaku Konsumenkonsumsikonsumtif Dan Konsumerisme Warta Warga
Terdapat Tiga Pendekatan Utama Dalam Meneliti Perilaku Konsumen Pendekatan Pertama Adalah Pendekatan Interpretif Pendekatan Ini Menggali Secara Mendalam Perilaku Konsumsi Dan Hal Yang Mendasarinya Studi Dilakukan Dengan Melalui Reksoprajitno Soedijono Pengantar Ekonomi Mikro Perilaku Harga Pasar Dan Konsumen Jakarta Gunadarma 1993 HttpidwikipediaorgwikiKonsumsi HttpidwikipediaorgwikiPerilakukonsumen HttpidwikipediaorgwikiKonsumerisme
Note :Read Full About This Article
• PRILAKU KONSUMEN DALAM ILMU EKONOMI MIKRO
PRILAKU KONSUMEN DALAM ILMU EKONOMI MIKRO BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Dalam Mengenal Konsumen Kita Perlu Mempelajari Perilaku Konsumen Sebagai Perwujudan Dari Seluruh Aktivitas Jiwa Manusia Itu Sendiri
Note :Read Full About This Article
• Perilaku Konsumen Dalam Ilmu Ekonomi Mikro
13 Tujuan Penulisan Adapun Tujuan Penelitian Yang Ingin Dicapai Adalah 1 Untuk Mengetahui Apakah Perilaku Konsumen Itu Dalam Ilmu Ekonomi Mikro 2 Untuk Mengetahi Faktorfaktor Apa Saja Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Note :Read Full About This Article
• Makalah Perilaku Konsumen Dalam Ilmu Ekonomi Mikro
Menganalisis Perilaku Konsumen Akan Lebih Mendalam Dan Berhasil Apa Bila Kita Dapat Memahami Aspekaspek Pisikologis Manusia Secara Keseluruhan Kemampuan Dalam Menganalisis Perilaku Konsumen Berarti Keberhasilan Dalam Menyalami Jiwa
Note :Read Full About This Article
• Irasaimasai Ninia Blogspot MAKALAH TEORI EKONOMI MIKRO
Ilmu Ekonomi Mikro Sering Juga Ditulis Mikroekonomi Adalah Cabang Dari Ilmu Ekonomi Yang Mempelajari Perilaku Konsumen Dan Perusahaan Serta Penentuan Harga Harga Pasar Dan Kuantitas Faktor Input Barang Dan Jasa Yang Diperjual Belikan Bidang Bidang Penelitian Yang Penting Dalam Ekonomi Mikro Meliputi Pembahasan Mengenai Keseimbangan Umum General Equilibrium Keadaan Pasar Dalam Informasi Asimetris Pilihan Dalam Situasi Ketidakpastian Serta Berbagai Aplikasi
Note :Read Full About This Article
• Perilaku Konsumen Dalam Mengambil Keputusan Membeli Suatu Produk
Pengerian Konsumen Dan Perilaku Konsumen Dalam Ilmu Ekonomi Mikro Yang Dimaksud Dengan Konsumen Adalah Seseorang Atau Kelompok Yang Melakukan Serangkaian Kegiatan Konsumsi Barang Atau Jasa Pengertian Lain Tentang Konsumen Adalah Orang
MAKALAH TEORI EKONOMI MIKRO

BAB I

PENDAHULUAN



1. LATAR BELAKANG

Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga- harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjual belikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan mnentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus ).

2. TUJUAN
Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang- bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar.






























BAB II

PEMBAHASAN


TEORI PERILAKU KONSUMEN
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali, maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen
Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka.Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.



1. PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN
Pendekatan untuk mempelajari perilaku konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang:


A. Pendekatan Kardinal
Ciri-ciri pendekatan cardinal :
a. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
b. Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
c. Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil.( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.
d. Pendapatan konsumen tetap
e. Konsumen rasional
f. Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.



Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna margina.Keseimbangan konsumen tercapai jika konsumen memperoleh kepuasan maksimum dari mengkonsumsi suatu barang.
Syarat Keseimbangan:
1. MUx/Px = MUy/Py = ….= MUn/Pn
2. Px Qx + Py QY + ……+ Pn Qn = M

MU = marginal utility
P = harga
M = pendapatan konsumen

B. Pendekatan Ordinal

Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif). Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurva indiferens (kurva yg menunjukkan
tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).
Asumsi pendekatan ordinal :
1. Konsumen rasional
2. Konsumen punya preferensi terhadap barang yang disusun berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna
3. Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu
4. Konsumen konsisten
5. Berlaku hukum transitif
 Ciri-ciri kurva indiferens:
1. Turun dari kiri atas ke kanan bawah
2. Cembung kea rah titik origin
3. Tidak saling berpotongan
4. Kurva IC yang lebih tinggi lebih disukai oleh konsumen rasional dari pada kurvayang lebih rendah. Semakin jauh kurva indeferensi dari titik origin, semakin tinggi tingkat kepuasannya.
 Perbedaan antara pendekatan kardinal dengan ordinal
Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam bilangan/angka. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan dalaml bilangan/angka.
Analisis cardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .
2. TINGKAT BATAS SUBSTITUSI
Penggantian marginal ( MRS ) ini adalah penggantian marginal barang x untuk barang y yang menunjukkan jumlah barang y dapat dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh satu satuan tambahan barang x pada kurva indiferen yang sama.



Kurva:


Konsumen bersedia mengkonsumsi 10 soda untuk melihat 5 film. tingkat substitusi marjinal di titik c adalah 10 dibagi dengan 5, sama dengan 2. pada titik g konsumen bersedia mengkonsumsi 4,5 soda untuk melihat 9 film. tingkat substitusi marjinal di titik g adalah 4,5 dibagi oleh 9, sama dengan 1 / 2.




3. ANALISIS KURVA INDIFEREN


Definisi indifference curve: adalah kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi dari konsumsi (atau pembelian) barang-barang yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama. Indifference curve memperlihatkan semua kombinasi dari pilihan konsumen yang memberikan tingkat kepuasan atau utility yang sama bagi seseorang atau konsumen. penentuan tingkat kepuasan menggunakan metode ordinal; tingkat kepuasan diukur melalui order atau rangking tetapi tidak disebutkan nilai gunanya secara pasti. Konsumen secara rasional ingin membeli sebanyak-banyaknya kombinasi beberapa barang konsumsi, misalnya kita ambil contoh dua komoditas yaitu buah jeruk (X) dan apel (Y). Untuk mendapatkan X dan Y konsumen dihadapkan pada kendala keterbatasan dana. Karena itu konsumen dapat mengubah-ubah kombinasi X dan Y yang dibeli sedemikian rupa sehingga jika salah satu diperbanyak jumlahnya maka yang lain mestilah dikurangi agar kepuasan yang diperoleh konsumen tetap sama. Fenomena ini dinyatakan dengan kurva kepuasan sama atau indifference curve.






Kurva ini mengindikasikan bahwa konsumen indifferent (tidak beda) antara pilihan kombinasi, - market baskets, (A, B, C). Kurva ini menyatakan bahwa konsumen merasa tidak merasa lebih baik atau dirugikan untuk melepaskan 10 units makanan untuk mendapatkan 20 unit pakaian dan pindah dari kombinasi A ke kombinasi B.
Lantas, kurva indiferens seseorang U1 memperlihatkan semua kombinasi barang yang menghasilkan kepuasan yang sama, seperti market basket A.

4. ELASTISITAS PERMINTAAN TERHADAP HARGA
Selama hukum permintaan berlaku bagi produk yang dihasilkan, maka jikaperusahaan menentukan harga barang terlalu tinggi , maka perusahaan ituakan kesulitan mencapai tingkat penjualan tinggi. Menurut hukumpermintaan, semakin tinggi harga, maka jumlah permintaan akan barangtersebut akan sedikit.Dalam menentukan kebijakan harga pokok produk yang dihasilkan,perusahaan tersebut harus mampu mengenali karakteristik permintaanharga pasar terhadap barang produk yang dihasilkan.
Factor- factor. Yang mempengaruhi permintaan:
a. Harga produk, konsumen mau dan mampu membeli produk dengan jumlah yang banyak pada tingkat harga yang lebih rendah.
b. Harga produk lain yang berhubungan . Perubahan harga produk lain yang memiliki hubungan saling mengganti mempengaruhi permintaan pasar produk dengan arah yang berlawanan.
c. Penghasilan Konsumen, kenaikan penghasilahn konsumen mengakibatkan daya beli konsumen meningkat dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan pasar terhadap barang produk.
d. Selera dan preferensi Konsumen, peningkatan selera dan preferensi konsumen terhadap suatu produk akan meningkatkan permintaan pasar terhadap produk tersebut.
e. Harapan Konsumen mempunyai harapan bahwa masa yang akan datang akan terjadi kenaikan harga, atau kenaikan pendapatan konsumen, atau kelangkaan produk tersebut dipasar akan mendorongkonsumen membeli produk tersebut akan lebih banyak.
f. Jumlah konsumen, Permintaan pasar merupakan penjumlahan dari permintaan individual. Dengan demikian, semakin banyak konsumen, akan jumlah permintaan pasar terhadap barang produk tersebut akan semakin banyak pula.
 Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan mengukur tingkat reaksi konsumer terhadap perubahan harga. Elastisitas ini dapat menceritakan pada produsen apa yang terjadi terhadap penerimaan penjualan mereka, jika mereka merubah strategi harga, apakah kenaikan/menurunkan jumlah barang yang akan dijualnya.
Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan:
1. Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar
2. Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
3. Jenis barang dan pola preferensi konsumen
4. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu penggunaan barang tersebut.
5. Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang
Elastisitas akan besar bilamana :
1. Terdapat banyak barang subsitusi yang baik
2. Harga relative tinggi
3. Ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain

Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana :
1. benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
2. barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.
3. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat dibutuhkan.





Friday, August 7, 2009
PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR
KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana atas berkat, rahmat dan ridho-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah Ekonomi yang berjudul “Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar.
Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar dalam dunia ekonomi pasti terjadi entah kapan waktunya. Di dunia Ekonomi atau di dunia pasar permintaan dan penawaran sangat bergantungan. Contohnya mendekati kenaikan kelas, sudah pasti permintaan seragam sekolah pasti naik dan penawaran turun hal tersebut dapat mempengaruhi keseimbangan pasar.
Dengan selesainya pembuatan makalah Ekonomi yang berjudul “Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar” kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan guru yang telah memberikan dukungan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.



Sekayu, 2009

Penulis







DAFTAR ISI


Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Tujuan dan Manfaat
Bab II Pembahasan
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan pasar terjadi apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang diminta konsumen sama persis dengan jumlah yang ditawarkan produsen secara grafis keseimbangan pasar tercapai apabila kurva permintaan dan penawaran berpotongan. Titik perpotongan tersebut disebut titik keseimbangan.

1.2 Tujuan dan Manfaat
Memahami arti dari permintaan, penawaran dan keseimbangan pasar
Memahami bagaimana proses terjadinya permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar
Memahami interaksi-interaksi yang terjadi antara permintaan, penawaran dan keseimbangan pasar




BAB II
PEMBAHASAN
PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN KESEIMBANGAN
PASAR

Permintaan mencerminkan perilaku konsumen dalam membeli barang/jasa. Interaksi antara konsumen dan produsen akan menciptakan kesepakatan harga diantara keduanya yang disebut dengan keseimbangan harga.

A. PERMINTAAN
1. Pengertian permintaan
Daftar permintaan ini menggambarkan angan-angan Bu Narto akan pembelian beras selama 1 bulan. Daftar ini menunjukkan berbagai jumlah beras yang akan Bu Narto beli pada berbagai tingkat harga, selama satu bulan.
Daftar permintaan tersebut dapat digambarkan menjadi kurva permintaan. Kurva permintaan digambarkan dalam silang sumbu dimana sumbu vertikal untuk menyatakan tingkat harga (Price/P) dan sumbu horizontal untuk menyatakan jumlah barang yang diminta menyatakan jumlah barang yang diminta (Quantity/Q).

Konsep
Permintaan merupakan skedul atau kurva atau fungsi yang menunjukkan jumlah barang yang diminta konsumen pada berbagai tingkat harga barang itu sendiri. Perilaku permintaan konsumen tunduk pada apabila harga suatu barang naik maka jumlah yang diminta konsumen bertambah dan sebaliknya apabila harganya turun maka jumlah yang diminta berkurang.
Permintaan mencerminkan perilaku konsumen dalam membeli barang atau jasa tertentu. Sedangkan penawaran mencerminkan perilaku produsen dalam menjual barang atau jasa tertentu. Permintaan dan penawaran bersama-sama akan membentuk pasar.














Kurva permintaan merupakan kurva yang menghubungkan titik-titik yang menunjukkan hubungan antara berbagai jumlah barang yang diminta konsumen pada berbagai tingkat barang itu sendiri. Kurva permintaan pada umumnya memiliki kemiringan negative atau miring dari kiri atas ke kanan bawah. Kemiringan negatif kurva permintaan sesuai dengan hukum permintaan.
merupakan persamaan matematis yangFungsi permintaan menunjukkan hubungan fungsional antara jumlah barang yang diberi konsumen dengan harga barang itu sendiri.
Fungsi permintaan mempunyai bentuk umum sebagai berikut :
Qd = a – bp
Dimana :
Qd : Jumlah yang diminta
p : Harga
a : Jumlah yang minta pada harga O
b : ∆Q/∆p = perubahan yang diminta karena adanya perubahan harga
Fungsi tersebut bisa dibentuk dengan menggunakan rumus matematis :
(Q-Q_1)/(Q_2-Q_1 )= (P-P_1)/(P_2-P_1 )

Menggunakan contoh skedul permintaan beras Bu Narto selama satu bulan pada table 4.1 dengan mengambil dua kombinasi harga dan jumlah beras yang diminta.
Harga per unit
(P) (Rp) Jumlah Y beras yang akan diminta
(Q) (kg)
3.500 (P1)
3.750 (P2) 30 (Q1)
28 (Q2)

Dapat ditemukan persamaan permintaan :
=
=
=
250Q – 7.500 = -2P + 7.000
250Q = -2P + 14.500
Q = -0,008P + 58
Jadi, fungsi permintaan Ibu Narto akan beras dalam satu bulan adalah :
Q = -0,008 P + 58.
Pengertian permintaan tunduk pada hukum permintaan. Nah, apakah kalian sudah paham tentang hukum permintaan? Agar kalian memahami tentang hukum permintaan kalian baca uraian berikut :

2. Hukum Permintaan
Hukum permintaan berbunyi, “Apabila harga suatu barang atau jasa naik, maka jumlah yang diminta konsumen akan bertambah”.
Pengertian permintaan haruslah didasari asumsi bahwa faktor-faktor selain harga yang juga ikut menentukan jumlah yang diminta konsumen tidak berubah (caterius paribus).
Contoh : harga beras naik misalnya dari Rp.3000,00 menjadi Rp.3.500,- per kilogramnya, kemungkinan jumlah beras yang diminta akan tetap atau bahkan naik ketika pendapat konsumen meningkat.



3. Macam-Macam Permintaan
Permintaan mencerminkan pola perilaku konsumen dalam membeli suatu jenis barang atau jasa tertentu.
Artinya : Keinginan saja tidak mencukupi syarat untuk terciptanya permintaan. Untuk mendapatkan suatu barang, konsumen harus memiliki cukup uang untuk membeli barang tersebut.
Permintaan juga dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
Permintaan individu : yaitu permintaan yang dilakukan oleh seseorang konsumen.
Permintaan pasar : yaitu penjumlahan dari permintaan-permintaan secara individu.

Berbagai jumlah beras yang akan dibeli masing-masing konsumen dilambangkan dengan Q1, Q2, Q3, Q4, Q5, Q6………….dstnya dan jumlah seluruh beras yang diminta seluruh konsumen dilambangkan Qm = Q1 + Q2 + ………..+ Q100, jumlah seluruh beras yang diminta seluruh konsumen. Pada berbagai tingkat harga dapat dilihat pada table berikut:
Daftar permintaan pasar akan beras selama 1 bulan
Harga Per Kg (Rp) Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Dst QM
3.500
3.750
4.000
4.250
4.500
4.750 30
26
22
18
14
10 32
27
23
17
14
11 29
24
18
13
11
9 28
24
22
20
16
12 31
27
23
20
17
13 33
28
25
23
15
12 …




… 3.000
2.800
2.600
2.400
2.200
2.000

Dari table 4.2 dapat digambarkan kurva permintaan pasar untuk beras seperti berikut:








Permintaan disebut dengan permintaan potensialtidak didukung kemampuan pembeli atau permintaan absolute permintaan yang didukung disebut permintaan efektif.

4. Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan
Asumsi cateris paribus mengandung arti bahwa faktor selain harga barang itu sendiri (yang juga menentukan jumlah barang yang diminta) tidak berubah. Apabila faktor-faktor yang dianggap tetap tersebut berubah, maka akan menyebabkan terjadinya perubahan permintaan.
Pergeseran kurva permintaan mengandung dua pengertian pertama, pergerakan sepanjang kurva permintaan dan pengertian kedua pergeseran seluruh kurva permintaan.









Maka pergeseran kurva permintaan yang kedua adalah pergeseran seluruh kurva permintaan.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan permintaan tersebut :
Intensitas kebutuhan
Intensitas kebutuhan konsumen memengaruhi jumlah barang yang diminta.
Contoh : meningkatnya intensitas kebutuhan akan komputer cenderung menyebabkan jumlah komputer yang diminta meningkat dan sebaliknya.

Selerah konsumen
Tingginya selera konsumen terhadap suatu barang akan menyebabkan jumlah barang yang dibeli cenderung meningkat dan sebaliknya. Semakin mendesaknya kebutuhan alat komunikasi membuat selera kalangan anak muda terhadap kepemilikan telepon selular meningkat.

Pendapatan konsumen
Pendapatan konsumen turut menentukan jumlah barang yang diminta. Akibatnya konsumen akan mampu membeli barang dalam jumlah yang lebih besar atau sebaliknya.
Contoh : menjelang Idul Fitri, biasanya para pegawai akan menerima tambahan pendapatan dalam bentuk tunjangan hari raya (THR).

Harga barang pengganti
Harga barang pengganti turut menentukan jumlah yang diminta konsumen. Berkurangnya jumlah barang yang diminta disebabkan karena konsumen lebih memilih membeli barang pengganti yang harganya menjadi relatif lebih murah.

Harga barang pelengkap
Harga barang pelengkap turut menentukan jumlah yang diminta konsumen. Contoh : mobil, dan bensin merupakan dua barang yang harus digunakan bersama-sama.

Perkiraan harga dimasa yang akan datang
Perkiraan konsumen terkait dengan harga barang dimasa yang akan datang turut menentukan jumlah barang yang diminta konsumen. Contoh, dugaan bahwa bensin akan naik, maka pada harga bensin hari ini yaitu sebesar Rp.5.000,- per liter.

Jumlah Konsumen
Jumlah konsumen turut menentukan jumlah barang yang diminta konsumen, contoh : peristiwa kelahiran bayi akan cenderung menyebabkan jumlah produk-produk perawatan bayi yang diminta bertambah, karena konsumen yang menggunakan produk-produk tersebut bertambah.
5. Elastisitas Permintaan
Perilaku permintaan konsumen terhadap suatu barang tercermin dalam hukum permintaan. Derajat kepekaan berubah jumlah yang diminta konsumen karena adanya perubahan harga barang itu sendiri merupakan konsumen. Elastisitas harga permintaan (price elasticity of demand) besarnya derajat elastisitas permintaan disebut koefisien elastisitas harga permintaan (nd).
nd =
nd =
Ket :
Q : melambangkan jumlah barang yang diminta
P : melambangkan harga
Q : melambangkan perubahan jumlah barang yang diminta
P : melambangkan perubahan harga
Q : Q merupakan angka persentase perubahan jumlahApabila diperhatikan P : P merupakan angka persentase perubahanbarang yang diminta dan harga barang itu sendiri.
Nilai koefisien dapat juga diungkapkan :
nd =

a. Macam-Macam Elastisitas Permainan
Ada 5 macam sebagai berikut
Permintaan in elastic (tidak elastis), jika (n < 1) Permintaan suatu barang dikatakan in elastis apabila perubahan jumlah barang yang diminta konsumen tidak terlalu dipengaruhi oleh perubahan harga barang tersebut. Permintaan elastis, jika n > 1
Permintaan terhadap suatu barang dikatakan elastis apabila perubahan jumlah yang diminta sangat dipengaruhi oleh perubahan harga barang tersebut.

Permintaan elastis uniter, jika n = 1
Permintaan terhadap suatu barang dikatakan elastis unter, apabila pengaruh perubahan harga sebanding dengan perubahan jumlah barang yang diminta.

b. Ukuran lain elastisitas permintaan
Konsep elastisitas yang kita bicarakan selama ini merupakan konsep elastisitas harga permintaan (price elasticity of demand) yaitu proporsi perubahan jumlah yang diminta akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri. Untuk kedua faktor tersebut dikembangkan konsep elastisitas tersendiri.

Elastisitas pendapatan (income elasticity of demand)
Peka tidaknya jumlah barang yang diminta (Qd) konsumen apabila terjadi perubahan pendapatan (income) dapat diukur dengan elastisitas.
Pendapatan (n1) rumusnya adalah :
n1 =

=
Koefisien elastisitas pendapatan bisa bernilai positif atau negatif apabila elastisitas pendapatan bernilai positif berarti barang yang diminta konsumen merupakan normal. Artinya apabila pendapatan konsumen meningkat maka jumlah yang akan dibeli konsumen juga meningkat.

Elastisitas silang (cross elasticity of demand)
Ukuran yang dapat digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh perubahan harga barang Y (Py) terhadap perubahan jumlah barang x yang diminta konsumen (Qx) adalah elastisitas silang.
Rumus elastisitas silang adalah sebagai berikut :
n =

=

B. PENAWARAN
1. Pengertian Penawaran
Fungsi penawaran merupakan persamaan matematis yang menunjukkan hubungan fungsional antara jumlah barang yang dijual produsen dengan harga barang itu sendiri. Fungsi penawaran mempunyai bentuk umum sebagian berikut :
Dimana :
Qs : Jumlah yang ditawarkan
P : Harga
Fungsi tersebut bisa dibentuk dengan menggunakan rumus matematis sebagai berikut:
=
Pengertian menawarkan tunduk pada hukum penawaran. Nah apakah kalian sudah paham tentang hukum penawaran? Agar kalian memahami tentang hukum penawaran. Baca uraian berikut dengan seksama !

2. Hukum Penawaran
Hukum penawaran berbunyi, apabila harga suatu barang atau jasa naik, maka jumlah yang ditawarkan produsen akan bertambah dan sebaliknya. Apabila harga suatu barang atau jasa turun, maka jumlah yang ditawarkan produsen juga akan berkurang. Hukum penawaran tersebut Nampak bahwa antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan produsen memiliki hubungan positif atau searah.

3. Macam-Macam Penawaran
Penawaran mencerminkan pola perilaku produsen dalam menjual suatu jenis atau jasa tertentu. Penawaran dapat dibedakan menjadi dua yaitu : penawaran individual dan penawaran pasar. Untuk lebih mudah memahami konsep penawaran pasar, kalian pahami contoh daftar penawaran berikut ini.
Misalkan dipasar beras ada 20 orang penjual.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran
Faktor-faktor yang semula dianggap tetap tersebut berubah, maka akan menyebabkan terjadinya perubahan penawaran. Perubahan penawaran dicerminkan dari pergeseran kurva penawaran jika kurva penawaran bergeser ke kanan berarti penawaran bertambah. Maka pergeseran kurva penawaran yang kedua adalah pergeseran seluruh kurva penawaran.

Harga Bahan Baku
Harga bahan baku yang digunakan dalam proses produksi, menentukan besarnya biaya produksi.

Teknologi
Pemakaian teknologi baru dalam memproduksi suatu barang akan mengakibatkan biaya produksi kurang tersebut lebih murah.







Gambar 4.23 Kurva kenaikan penawaran lemari

Pajak atau Subsidi
Pajak yang dibebankan kepada produsen/penjual, akan dianggap sebagai tambahan biaya produksi.
Sebaliknya subsidi yang diberikan pemerintah kepada produsen/penjual, akan mengurangi biaya produksi.








Perkiraan produsen mengenai harga barang dimasa yang akan datang
Perkiraan produsen mengenai harga barang dimasa yang akan datang turut menunjukkan jumlah barang yang ditawarkan produsen. Bila produsen :







Jumlah produsen/penjual
Jumlah produsen penjual turut menentukan jumlah barang ditawarkan, semakin banyak penjual maka akan semakin besar jumlah barang yang ditawarkan.







Gambar 4.26 Kurva kenaikan penawaran akan pohon natal dan hiasannya

5. Elastisitas Penawaran
Elastisitas harga penawaran mencerminkan propisi perubahan jumlah yang ditawarkan akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri. Angka yang menunjukkan besarnya derajat elastisitas penawaran disebut koefisien elastisitas harga penawaran (ns) nilai koefisien elastisitas penawaran secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
ns :
ns :

Apabila Q, Q merupakan persentase perubahan jumlah barang yangdiperhatikan P, P merupakan harga persentase perubahan harga barangditawarkan dan itu sendiri. Dengan demikian, nilai koefisien elastisitas penawaran dapat juga diungkapkan.
ns :
nab :
Apabila menggunakan rumus (2) nilai koefisien elastisitas penawaran dari A ke B sebagai berikut.

6. Macam-Macam Elastisitas Penawaran
Penawaran In Elastis (tidak elastis), jika n < 1 Penawaran suatu barang dikatakan in elastis apabila perubahan jumlah barang yang ditawarkan tidak terlalu dipengaruhi oleh perubahan harga barang tersebut. Penawaran elastis, jika n > 1
Penawaran terhadap suatu barang dikatakan elastis apabila perubahan jumlah yang ditawarkan sangat dipengaruhi oleh perubahan harga barang tersebut.

Penawaran elastis, uniter jika n = 1
Penawaran terhadap suatu barang dikatakan elastis uniter, apabila pengaruh perubahan harga sebanding dengan perubahan jumlah barang yang ditawarkan.

Penawaran in elastis sempurna, jika n = 0
Penawaran terhadap suatu barang dikatakan in elastis sempurna, apabila perubahan harga barang tersebut tidak berpengaruh terhadap jumlah barang yang ditawarkan.

Penawaran elastis sempurna, jika n = (tidak berhingga)
Penawaran terhadap suatu barang dikatakan elastis sempurna apabila adanya perubahan tingkat harga yang sangat kecil menyebabkan jumlah yang ditawarkan berkurang menjadi 0. Dalam kenyataan penawaran yang sifatnya elastis sempurna sangat jarang ditemukan.
C. KESEIMBANGAN PASAR BARANG
1. Keseimbangan Pasar Barang (output)
Dalam analisis grafis, keseimbangan pasar dapat dilakukan dengan cara menggabungkan kurva permintaan pasar dan penawaran pasar.

2. Keseimbangan Pasar Barang (catatan matematis)
Kalian tentu telah mempelajari membentuk fungsi permintaan pasar beras dan penawaran pasar beras. Kedua fungsi tersebut adalah Qd = -4/SP + 5.800 dan Qs = 4/5P-600. Apabila fungsi permintaan dan penawaran sama, maka keseimbangan pasarnya dengan pendekatan matematis dapat diperoleh dengan rumus :
Qd = Qs
Dimana :
Qd = Jumlah yang diminta
Qs = Jumlah yang ditawarkan
Dengan menggunakan fungsi permintaan dan penawaran pasar beras yang telah kita temukan, maka harga dan jumlah keseimbangannya dapat dicari sebagai berikut :
Keseimbangan pasar terjadi apabila kita jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan atau Qd = Qs.
Oleh karena itu : -4/5P + 5.800 = 4/5P – 600
-4/5P – 4/5P = -600 – 5.800
-8/5P = 4.000
Untuk P = 4.000 kaka : Q = 4/5P – 600
Q = 4/5 (4.000) – 600
Q = 2.600
Jadi, keseimbangan pasar beras tercapai pada harga Rp.4.000,00 dan jumlah sebesar 2.600 kg.
Silahkan kalian perhatikan, baik dengan pendekatan grafis maupun matematis keseimbangan pasar tercapai pada harga dan jumlah yang sama.



3. Perubahan posisi keseimbangan pasar barang
a. Perubahan permintaan
Permintaan berubah karena adanya perubahan salah satu faktor yang semula dianggap cateris paribus. Kita ambil contoh, menjelang hari raya Idul Fitri. Permintaan akan beras dipasar biasanya naik karena banyak umat barang Islam yang ingin membeli beras untuk keperluan menunaikan zakat fitrah dan merayakan hari kemenangan tersebut.

b. Perubahan penawaran












Gambar 4.36 Pengaruh penurunan penawaran terhadap keseimbangan pasar beras
Berkurangnya jumlah produsen beras akibat kegagalan panen padi menyebabkan kurva penawaran beras bergeser ke kiri menjadi S1. Dengan kurva permintaan yang tetap/tidak, maka perpotongan antara kurva D dan S1 terjadi PADA titik E1 dengan demikian, harga keseimbangan beras naik menjadi Rp.4.200,00 per kilogram dan jumlah keseimbangan turun menjadi 2.400 kg. Hal sebaliknya terjadi apabila penawaran naik.





Sabtu, 06 Maret 2010
Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Menurut M. Suparmoko dan Maria R. Suparmoko elastisitas menunjukkan tanggapan dari variabel tidak bebas karena adanya perubahan dalam variabel bebas tertentu. Besarnya koefisien elastisitas ini ditunjukkan oleh perbandingan antara persentase perubahan dalam variabel tidak bebas dan persentase perubahan variabel bebas yang memengaruhinya.
Dalam hal permintaan dan penawaran akan suatu barang/jasa terdapat tiga macam elastisitas, yaitu elastisitas permintaan/penawaran karena perubahan harga karena perubahan pendapatan, dan karena perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang/jasa yang dibicarakan.


1. Elastisitas Harga Permintaan (Price Elasticity of
Demand)

Elastisitas harga permintaan adalah tingkat kepekaan perubahan jumlah barang/jasa yang diminta terhadap perubahan harga.


a. Macam-macam Elastisitas Harga Permintaan

1. Permintaan Elastis (Ed > 1)
Apabila diperoleh Ed > 1, sifat permintaan dikatakan elastis. Hal ini berarti konsumen peka terhadap perubahan harga barang atau perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah yang diminta lebih dari 1%. Barang-barang yang mempunyai sifat permintaan yang elastis adalah barang-barang yang mempunyai pengganti (substitusi) dan barang-barang elektronik, seperti VCD, televisi, dan DVD.
2. Permintaan Inelastis (Ed < 1) Pada jenis elastisitas ini konsumen kurang peka terhadap perubahan harga. Artinya, meskipun harga naik atau turun, masyarakat akan tetap membelinya. Barang yang mempunyai elastisitas yang inelastis adalah barang-baramg kebutuhan pokok dan barang-barang yang tidak mempunyai pengganti (subtitusi). Ed < 1 berarti perubahan harga sebesar 1% menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta kurang dari 1%. 3. Permintaan Elastis Uniter (Ed = 1) Elastisitas permintaan ini mengandung arti bahwa perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang diminta sebesar 1%. 4. Permintaan Elastis Sempurna (Ed = • ) Suatu barang/jasa disebut memiliki elastisitas sempurna jika memiliki koefisien elastisitas tak terhingga. Dengan demikian, pada harga tertentu jumlah yang diminta konsumen mencapai tidak terhingga atau berapa pun persediaan barang/jasa yang ada akan habis diminta oleh konsumen. Salah satu komoditas yang memiliki ciri ini adalah bahan bakar minyak (BBM). 5. Permintaan Inelastis Sempurna (Ed = 0) Untuk barang yang penting sekali (kebutuhan yang sangat pokok), berapa pun perubahan harga tidak akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Kurva untuk jenis elastisitas ini akan berbentuk garis lurus yang sejajar dengan sumbu vertikal (sumbu P). b. Faktor-faktor yang memengaruhi Elastisitas Permintaan Jika kita mengambil keputusan dari uraian di atas, ternyata barang/ jasa tertentu tidak memiliki elastisitas yang sama. Faktor yang memengaruhinya adalah sebagai berikut. 1. Ketersediaan barang subtitusi atas suatu barang dan juga semakin tinggi tingkat kemampuannya mensubtitusi maka permintaan barang tersebut semakin elastis. 2. Intensitas kebutuhan (desakan kebutuhan) Kebutuhan pokok bersifat inelastis, artinya semakin penting kebutuhan pokok itu semakin inelastis permintaannya. Artinya, meskipun harga naik, masyarakat tetap membutuhkan dan tetap membelinya. Sebaliknya, barang mewah lebih bersifat elastis karena tidak mesti diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pembelinya dapat ditunda dan jumlah pembeli banyak seandainya harga turun. 3. Pendapatan konsumen Jika pendapatan konsumen relatif besar dibandingkan dengan harga barang, permintaan akan inelastis. Sebaliknya, konsumen yang berpendapatan kecil dengan terjadinya perubahan harga sedikit saja akan memengaruhi permintannya terhadap barang sehingga permintaan bersifat elastis. 4. Tradisi Barang yang sudah menjadi kebiasaan (tradisi) untuk dipergunakan, barang tersebut harganya akan naik. Orang akan tetap membelinya sehingga untuk barang ini permintaannya cenderung elastis. 2. Elastisitas Harga Penawaran (Price Elasticity of Supply) Elastisitas harga dari penawaran adalah tingkat/derajat kepekaan perubahan jumlah yang ditawarkan terhadap perubahan harga. a. Macam-macam Elastisitas dari Penawaran 1. Penawaran Elastis (Es > 1)
Penawaran yang elastis mengandung arti bahwa penjual peka (sensitif) terhadap perubahan harga, yaitu adanya perubahan harga sebesar 1% menyebabkan perubahan jumlah yang ditawarkan lebih dari 1%.
2. Penawaran Inelastis (Es < 1)
Penawaran inelastis ditandai dengan penjual yang tidak/
kurang peka terhadap perubahan harga. Perubahan harga sebesar
1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang
ditawarkan kurang dari 1%.
. Penawaran Elastisitas Uniter/Satuan (Es = 1)
Jenis elastisitas ini ditandai dengan persentase perubahan harga sama dengan persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan.
4. Penawaran Elastis Sempurna (Es = • )
Pada harga tertentu jumlah barang yang ditentukan tidak terbatas, atau perubahan harga 0% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang ditawarkan lebih 0%.
5. Penawaran Inelastis Sempurna (Es = 0)
Penawaran inelastis sempurna ditandai oleh perubahan harga yang tidak memengaruhi jumlah barang yang ditawarkan. Pada tingkat harga berapa pun jumlah barang yang ditawarkan tetap.
b. Faktor-faktor yang Memengaruhi Elastisitas Harga dari Penawaran
1. Waktu
Yang dimaksud waktu di sini adalah kesempatan produsen/ penjual untuk menambah jumlah produksi. Waktu dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Jangka waktu sangat pendek
Produsen tidak dapat menambah barang dalam waktu yang sangat pendek karena penawaran tergantung persediaannya (harus menunggu masa panen), seperti produksi di bidang pertanian, misalnya sayur-mayur dan buah-buahan. Waktu dalam beberapa hari saja ± 40 hari menyebabkan penawaran bersifat inelastis.

b. Jangka pendek
Produsen masih tetap dapat menambah produksi barang yang ditawarkan walaupun tidak dapat memperbesar kapasitas produksi yang ada, seperti bangunan, mesin-mesin, tetapi dengan cara bekerja lebih lama dari waktu sebelumnya atau menambah bahan baku sehingga produksi dapat ditambah. Penawaran dalam waktu ini dapat elastis atau inelastis.
c. Jangka panjang
Penawaran bersifat elastis karena produsen mempunyai banyak kesempatan untuk memperluas kapasitas produksi (areal pertanian, mesin-mesin, pabrik baru, dan tenaga ahli). Makin lama waktu makin elastis.

2. Daya tahan produk
Produk-produk hasil pertanian, seperti sayuran dan buah-buahan yang mudah busuk, pecah, dan layu sehingga penawarannya cenderung inelastis. Akan tetapi, produk-produk dengan daya tahan lebih lama, seperti kulkas, mesin jahit, dan kompor gas, cenderung lebih elastis.

3. Kapasitas produksi
Industri yang beroperasi di bawah kapasitas optimal cenderung membuat kurva penawaran elastis.
irpan susanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar