Peluang Usaha

clicksor

sitti

Anda Pengunjung ke

Selasa, 14 Desember 2010

Makalah Observasi BK

Download Disini : http://www.ziddu.com/download/12957502/EVATUGASBK.doc.html

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan di bidang pendidikan merupakan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, serta memungkinkan para warganya untuk mengembangkan diri yang berkenaan dengan aspek jasmani maupun rohani berdasarkan Pancasila UUD 1945. Upaya tersebut harus selalu di tingkatkan antara lain dengan meningkatkan kualitas penididikan. Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas maka diprlukan adanya keterpaduan dari semua komponen-komponen pendidikan yang saling berkaitan. Komponen-komponen tersebut antara lain meliputi pendidik, peserta didik, kurikulum, dan sarana dan prasarana.
Observasi merupakan bagian dari mata kuliah yanh wajib di ikuti mahasiswa baik progam studi pendidikan maupun non kependidikan dengan tujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman lapangan yang relevan Dalam hal penerapan ilmu yang di pelajari. Bimbingan dan Konseling merupakan ilmu yang mempelajari berbagai materi.
Dengan ini dosen pengampu mata kuliah Bimbingan dan Konseling memberikan tugas kepada mahasiswa dengan melakukan observasi di sekolah-sekolah untuk mengetahui fungsi dan peranan layanan Bimbingan dan Konseling yang ada di sekolah, untuk mengetahui apakah sesuai atau tidak dengan apa yang telah di pelajari diperkuliahan. Dengan terori yang telah mahasiswa terima diharapkan dalam melakukan observasi dapat memahami segala sesuatu yang akan terjadi pada saat melakukan kegiatan tersebut.

B. PERUMUSAN MASALAH
Peran dari Bimbingan dan Konseling dalam kehidupan di lingkungan sekolah sangat penting dan di pelukan, karena usia yang beranjak dewasa sangat banyak permasalahan baik di bidang pendidikan, masalah pribadi, masalah terhadap sesama siswa maupun dengan lingkungan sekitarnya. Dengan adanya BK di sekolah dapat menanggulangi masalah yang ada maupun yang timbul dalam kehidupan siswa di sekolah dapat di atasi tanpa ada beban pada dsiri siswa sehingga siswa dapat belajar dengan baik.
Terkadang dalam pelaksanaan BK tersebut tidak selalu sama persis dengan peran BK yang terjadi dilapangan. Karena banyak pihak yang menghubungakan Bimbingan dan Konseling dengan guru lainnya dengan mencari kesalahan siswa dan memberikan hukuman kepada siswa yang melakukan kesalahan.
Hal tersebut terjadi dikarenakan oleh latar belakang guru BK yang tidak bisa melakukan tugasnya sesuai dengan perannya karena kadang guru BK juga merangkap sebagai guru mata pelajaran lain. Dan guru BK sendiri tidak mempunyai kompetensi untuk melaksanakan bimbingan dan konseling.
Dengan adanya masalah tersebut oleh karena itu kami mahasiswa melakukan observasi di SMA Negeri 1 Bojong untuk mengetahui fungsi BK di SMA tersebut apakah sudah sesuai dengan fungsi BK atau belum.
 Tujuan Pembuatan Laporan Hasil Observasi
Tujuan pembuatan laporan hasil observasi adalah:
1. Agar dapat menumbuhkan sikap profesionalisme dalam memasuki tahap yang lebih lanjut dari seorang mahasiswa.
2. Melatih mahasiswa agar mampu memberikan laporan hasil observasi yang telah dilakukan di sekolah tersebut.
3. Dengan melakukan observasi mahasiswa akan mendapatkan pengalaman tentang penerapan bimbingan dan konseling yang ada di SMU Negeri 1 Bojong.
 Manfaat Pembuatan Laporan Hasil Observasi
Manfaatnya adalah:
1. Dapat mengetahui permasalahan nyata yang sering terjadi di lingkungan SMU Negeri 1 Bojong.
2. Dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai peranan Bimbingan dan Konseling Di SMU Negeri 1 Bojong.
BAB 2
HASIL OBSERVASI DI LAPANGAN

Hasil observasi yang telah kami lakukan sebagai tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling, kami melakukan dengan metode wawancara langsung kepada nara sumber yaitu dengan guru BK SMU Negeri 1 Bojong.
Adanya hasil yang kami peroleh adalah berdasarkan pertanyaan yang telah ditugaskan dari Dosen pengampu mata kuliah bimbingan dan konseling. Berikut pertanyaan yng kami tanyakan kepada nara sumber :
1. Bagaimana pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah ?
2. Bagaimana peran serta dan tanggung jawab Anda terhadap pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah ?
3. Apa yang menjadi factor pendukung dan penghambat pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah ?
4. Program layanan bimbingan apa yang paling banyak di laksanakan di sekolah?
Dari pertanyaan di atas kami mendapatkan data sebagai berikut :
• Hasil Wawancara Dengan Guru Pengampu BK
Untuk mendapatkan data yang lengkap mengenai pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMA Negeri 1 Bojong maka kami membuat wawancara dengan guru pengampu BK di SMA Negeri 1 Bojong. Berikut hasil wawancara yang di dapatkan dari Dra. Rosyda selaku guru pembimbing BK di SMA Negeri 1 Bojong, sebagai berikut :
1. Apa latar belakang Pendidikan Ibu ?
Jawab NS :
Latar belakang saya adalah Bimbingan dan Konseling.
2. Menurut pendapat Ibu apakah pelayanan BK di sekolah sudah berjalan dengan baik ?
Jawab NS :
Pelayanan BK di sini sudah cukup baik, siswa mulai menyadari pentingnya peran BK dalam menyelesaikan permasalahan yang di hadapi, namun masih cukup banyak juga yang belum ikut aktif dalam memanfaatkan pelayanan BK. Jadi, kalau dinyatakan dalam skala kuantitas maka secara kasar saya katakana pelayanan BK di sekolah ini sudah bisa berjalan 75%.
Sudah sejak dua tahun yang lalu BK sudah mempunyai agenda rutin masuk kelas, tapi sayang baru bisa di lakukan pada siswa kelas tiga, yaitu setelah selesai magang yang bertujuan untuk penyegaran kembali dan motivasi dalam menghadapi ujian akhir dam kelulusan. BK juga memberikan bimbingan dan motivsi untuk siswa yang mewakili sekolah dalam perlombaan.
Dari BK sendiri sudah meminta jam khusus kepada pihak sekolah untuk dapat melakukan pertemuan pada tiap kelas, akan tetapi dari pihak sekolah belum bisa memberikannya, Sementara ini BK masuk kelas hanya pada saat pengumpulan data pada saat terjadi masalah.
3. Bagaimana peran serta dan tanggung jawab Anda terhadap pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah ?
Jawab NS :
Peran serta saya sebagai coordinator BK adalah :
o Mengkoordinir teman-teman pembimbing.
o Mengevaluasi jalannya BK.
o Membuat keputusan terhadap penyelesaian masalah.
o Membuat rujukan konsultasi.
o Melakukan bimbingan ke siswa yang membutuhkan.
o Memberikan layanan pada siswa yang membutuhkan.
Dalam memberikan layanan memang siswa mandiri yang harus aktif. Jika dibandingkan dengan dua tahun yang lalu, dalam pelaksanaannya sekarang sudah banyak siswa yang berdatangan untuk melakukan konsultasi. Siswa sudah bisa terbuka dalam konsultasi.
4. Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan Bimibingan dan Konseling di Sekolah ?

Jawab NS :
Pendukung : Semua pihak sudah mendukung pelaksanaan BK di sekolah, dari kepala sekolah, guru dan juga staf karyawan. Dengan kata lain, berbagai pihak sudah proaktif dalam memberikan laporan kepada pihak BK, sehingga bertindak secara cepat.
Penghambat : Oleh system yang ada BK diposisikan pada posisi yang kurang pas, yaitu sebagai polisi sekolah. Beberapa pihak menilai BK hanya mengurusi masalah-masalah pelanggaran oleh siswa. Contohnya adalah pemberian sanksi pada siswa yang melanggar. System yang menyudutkan BK dan kurang bisa mengakomodir kepentingan BK dan juga system belum bisa menyediakan jam khusus untuk pertemuan BK di kelas.
5. Progam layanan bimbingan apa yang paling banyak dilaksanakan di sekolah ?
Jawab NS :
Yang paling banyak dilaksanakan adalah program layanan bimbingan dan konsultasi pribadi. Siswa yang datang ke BK untuk konsultasi kami jaga kerahasiaannya, karena kerahasiaan adalah salah satu dari kode etik BK. Dari pihak BK juga proaktif dalam memberikan bimbingan, jadi tidak hanya pada siswa dengan sendirinya, tetapi juga bimbingan kepada siswa yang bermaslah baik pada pelajaran, ekonomi maupun kehadiran. Dalam hal ini kami melakukan pengumpulan data berdasarkan presensi, nilai dan laporan dari berbagai pihak.





BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA

Bimbingan dan Konseling memiliki persamaan dan perbedaan. Bimbingan dan Konseling merupakan ilmu yang mempelajari berbagai kajian materi seperti : konsep dasar bimbingan dan konseling pengetahuan bimbingan dan konseling yang mencakup tujuan, fungsi, asas, prinsip serta orientasi bimbingan dan konseling.
Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang, baik pria maupun wanita, yang telah terlatih dengan baik dan memiliki kepribadian dan pendidikan yang memadai. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu-individu dalam menentukan pilihan-pilihan dan mengadakan berbagai penyesuaian dengan bijaksana dengan lingkungan.
Konseling adalah meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan, motivasi, dan potensi-potensi yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasi ketiga hal tersebut. Konseling adalah merupaka suatu proses di mana konselor membantu konseli dalam membuat intepretasi-intepretasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana dan penyesuaian.
Perbedaan dan Persamaan Bimbingan dan Konseling.
 Persamaan
Istilah Bimbingan dan Konseling pada dasarnya memiliki persamaan tertentu. Persamaan yang lebih jelas antara keduanya terletak pada tujuan yang hendak dicapai, yaitu sama-sama berusaha untuk memandirikan individu, sama-sama diterapkan dalam program persekolahan, dan sama-sama mengikuti norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat tempat kedua kegiatan itu diselenggarakan.
 Perbedaan
Dari segi isi Bimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan usaha pemberian informasi dan kegiatan pengumpulan data tentang siswa dan lebih menekankan pada fungsi pencegahan.
Sedangkan konseling merupakan bantuan yang dilakukan dalam pertemuan tatap muka antara dua orang manusia yaitu antara konselor dan klien.
Di lihat dari segi tenaga bimbingan dapat dilakukan oleh orang tua, guru, wali kelas, kepala sekolah dan orang dewasa lainnya kepada individu (siswa) yang memerlukannya.
Sedangkan konseling hanya dapat dilakukan oleh tenaga-tenaga yang sudah terdidik dan terlatih.
Asas Bimbingan dan Konseling ada 12, yaitu :
1. Asas Kerahasian
2. Asas Kesukarelaan
3. Asas Keterbukaan
4. Asas Kekinian
5. Asas Kemandirian
6. Asas Kegiatan
7. Asas Kedinamisan
8. Asas Keterpaduan
9. Asas Kenormatifan
10. Asas Keahlian
11. Asas Ahli tangan
12. Asas Tut Wuri handayani
Fungsi Bimbingan dan Konseling
1. Fungsi Pemahaman
2. Fungsi Pencegahan
3. Fungsi Pengentasan
4. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
Layanan Bimbingan dan Konseling
1. Layanan Orientasi
2. Layanan Informasi
3. Layanan Penempatan/Penyaluran
4. Layanan Pembelajaran
5. Layanan Konseling Perseorangan
6. Layanan Bimbingan Kelompok
7. Layanan Konseling Kelompok
Orientasi Bimbingan dan Konseling meliputi tiga orientasi
1. Orientasi Perseorangan
2. Orientasi Perkembangan
3. Orientasi Permaslahan
Pelayanan bimbingan dan konseling meliputi empat bidang bimbingan yaitu
1. Bidang bimbingan pribadi
2. Bidang bimbingan social
3. Bidang bimbingan belajar
4. Bidang bimbingan karier
Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling meliputi kegiatan kelompok
1. Aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling
2. Hmpunan data
3. Konferensi kasus
4. Kunjungan rumah
5. Alih tangan
Kegiatan di atas pendukung langsung bimbingan dan konseling yang di sesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa.






BAB 5
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adanya hasil observasi di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa bimbingan dan konseling sangatlah penting bagi siswa yang beranjak dewasa.
Dalam penyelenggaraanbimbingan dan konseling di sekolah menganut pola pengorganisasian tertentu yang struktur hierakisnya mengatur tugas dan tanggung jawab personil yang terlibat antara lain : kepala sekolah, wakil kepala sekolah, coordinator guru pembimbing, guru pembimbing, guru, wali kelas dan staf administrasi atau tata usaha.

B. Saran
Untuk memberi kenyamanan siswa dalam menyelesaikan tugasnya setiap sekolah sebaiknya sudah mulai memperkerjakan guru BK yang sesuai dengan latar belakang pendidikan bimbingan konseling agar dapat memahami apa itu bimbingan dan konseling yang sebenarnya.

1 komentar: