Peluang Usaha

clicksor

sitti

Anda Pengunjung ke

Rabu, 20 Oktober 2010

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA “ Bakso Geometri “ Peluang Usaha Mahasiswa dalam Menyediakan Alternatif Bakso dari Jamur Kuping di Lingkungan Kampus Universitas Negeri Semarang

HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : “ Bakso Geometri “ Peluang Usaha Mahasiswa dalam Menyediakan Alternatif Bakso dari Jamur Kuping di Lingkungan Kampus Universitas Negeri Semarang
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKPP ( *) PKMK
( ) PKMT ( ) PKMM
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian
( ) MIPA ( ) Teknologi
( *) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan :
a. Nama Lengkap : Siti Mutmainah
b. NIM : 7101409149
c. Jurusan / Fakultas : Akuntansi /Ekonomi
d. Universitas : Universitas Negeri Semarang
e. E-mail : cee_tee@yahoo.co.id
5. Anggota Pelaksana : 4 orang
6. Dosen Penamping :
a. Nama Lengkap dan Gelar : Akhamad Nurhin , S.Pd.
b. NRP : 198201302008031000
c. Alamat rumah dan no telp. : Perum Bukit Kencana Jaya Blol AH No.33 Semarang/081325063901
7. Biaya Kegiatan Total :
a. DIKTI : Rp 10.000.000,00
b. Sumber Lain : -
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan
Semarang, 23 Oktober 2009
Menyetujui:
Pembantu Dekan Kemahasiswaan Ketua Pelaksana Kegiatan


Drs. Kusmuriyanto, M..Si. Siti Mutmainah
NIP 196005241984031001 NIM 7101409149

Mengetahui,

Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping
Universitas Negeri Semarang,



Drs. Masrukhi, M.Pd Akhmad Nurkhin NIP 196205081988031002 198201302008031001
A. Judul Program
“Bakso Geometri” Peluang Usaha Mahasiswa dalam Menyediakan Alternatif Bakso dari Jamur Kuping Di Lingkungan Kampus Universitas Negeri Semarang

B. Latar Belakang Masalah
Mahasiswa merupakan remaja yang mencapai proses kedewasaan yang merupakan periode dari pertumbuhan dan periode pematangan manusia, pada masa ini terjadi perubahan yang sangat unik dan bekelanjutan. Perubahan fisik karena pertunbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya. Ketidak seimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi lebih maupun gizi kurang. Status gizi dapat ditentukan melalui pemeriksaan laboratorium maupun secara antropometri. Masalah gizi pada mahasiswa akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan masyarakat, misalnya penurunan konsentrasi belajar. Kebutuhan makanan mahasiswa harus disertai dengan kebutuhan gizi yang cukup, misalnya kebutuhan makanan mahasiswa yang berupa bakso. Bakso, merupakan makanan yang sangat populer di kalangan mahasiswa.
Hampir di setiap tempat, bakso dapat dijumpai. Di pasar-pasar, di pinggir jalan, di pondokan, pedagang keliling sampai di pasar swalayan. Terutama di sekitar kampus Universitas Negeri Semarang. Dalam kehidupan sehari-hari, mahasiswa dengan mudah untuk mendapatkan bakso, tetapi umumnya para pedagang bakso sering menggunakan bahan tambahan pada produknya, seperti bahan pemutih, bahan pengawet, boraks, fosfat (STPP), dan tawas. Bahan pemutih yang biasa digunakan adalah Titanium dioksida. Bahan pengawet yang biasa digunakan adalah benzoat, batas penggunaannya dalam produk pangan maksimum 0,1%. Boraks berupa serbuk putih yang digunakan pada bakso untuk menghasilkan produk yang kering (kasat dan tidak lengket), bahan ini termasuk bahan kimia yang dilarang penggunaannya dalam produk pangan. Tawas digunakan dalam air perebus bakso untuk membantu mengekstrak protein daging, kelebihan STPP ini menyebabkan rasa pahit pada bakso. Untuk menghindari konsumsi bahan tambahan yang terlalu banyak tersebut, bakso dapat dibuat sendiri dengan mengurangi atau menghindari semua penggunaan bahan-bahan tersebut sehingga bakso lebih aman dikonsumsi dan kandungan gizi yang terkandung dalam bakso tidak berkurang.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis berinisiatif untuk mencoba menyajikan suatu alternatif dari hasil olahan bakso berupa pembuatan bakso bergizi tinggi, tanpa penyedap dan pengawet. Melihat peluang pasar pada saat ini, usaha pembuatan bakso yang bergizi tinggi, tanpa penyedap dan pengawet menarik untuk ditekuni. Usaha pembuatan bakso yang bergizi tinggi, tanpa penyedap dan pengawet tersebut perlu dibuat selain untuk menambah variasi baru olahan bakso agar menjadi lebih menarik juga dapat secara bebas mengkonsumsi suatu jenis penganekaragaman bakso yang lezat dan juga sehat dalam jangka panjang. Pembuatan bakso geometri tersebut merupakan suatu inovasi dalam menganekaragamkan makanan yang sehat melalui kombinasi antara bakso pada umumnya dengan jamur kuping yang akan menciptakan rasa baru yang lebih disukai oleh masyarakat.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa jamur yang biasa dikonsumsi rata-rata mengandung 14-35 persen protein. Dibandingkan dengan beras (7,38 persen) dan gandum (13,2 persen), jamur berkadar protein lebih tinggi. Asam amino esensial yang terdapat pada jamur ada sembilan jenis dari total 20 jenis yang dikenal yaitu lysin, methionin, tryphtofan, theonin, valin, leusin, isoleusin, histidin, dan fenilalanin.Sedangkan kalori yang dikandung jamur adalah 100 kj/100 gram dengan 72 persen lemak tak jenuh. Jamur juga kaya akan vitamin, di antaranya B1 (thiamin), B2 (riboflavin), niasin, dan biotin. Untuk mineral, jamur mengandung K, P, Fe, Ca, Na, Mg, Mn, Zn, dan Cu. Serat jamur sangat baik untuk pencernaan. Kandungan seratnya mencapai 7,4- 24,6 persen sehingga cocok untuk para pelaku diet. Menurut hasil riset di Massachusetts University, AS, riboflavin, asam nicotinat, panthotenat, dan biotin (Vit B) yang ada pada jamur masih terpelihara dengan baik meskipun jamur telah dimasak. Pembuatan bakso geometri ini juga bertujuan untuk penganekaragaman bakso dengan berbagai bentuk.

C. Perumusan Masalah
Dari uraian tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu :
1. Bagaimana cara membuat bakso geometri dari jamur kuping yang aman dikonsumsi di lingkungan mahasiswa Universitas Negeri Semarang?
2. Bagaiman prospek usaha dalam menyediakan alternatif Bakso bagi mahasiswa di lingkungan mahasiswa Universitas Negeri Semarang?

D. Tujuan Program
Tujuan dari program ini adalah :
1. Menyediakan bakso geometri dari jamur kuping yang aman dikonsumsi mahasiswa di lingkungan mahasiswa Universitas Negeri Semarang.
2. Mencari peluang usaha yang dapat menambah penghasilan mahasiswa dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan.

E. Luaran Program Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dengan adanya program ini adalah :
1. Dapat memberikan informasi tentang cara pembuatan bakso geometri dari jamur kuping yang aman dikonsumsi lingkungan mahasiswa Universitas Negeri Semarang.
2. Mengembangkan daerah pemasaran bakso bagi mahasiswa di lingkungan mahasiswa Universitas Negeri Semarang

F. Kegunaan program
Kegunaan program ini adalah:
1. Memberikan alternatif bakso dengan variasi bentuk yang aman dikonsumsi mahasiswa di lingkungan mahasiswa Universitas Negeri Semarang.
2. Mempermudah mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan pangan mahasiswa di lingkungan mahasiswa Universitas Negeri Semarang

G. Gambaran Umum Rencana Usaha
1. Warung
Adalah tempat alternatif bagi mahasiswa di Universitas Negeri Semarang untuk mendapatkan dan menikmati bakso geometri dari jamur kuping yang aman dikonsumsi di lingkungan mahasiswa Universitas Negeri Semarang.
2. Ketersediaan bahan baku
Sebagai salah satu jenis jamur kayu, jamur kuping secara alami dapat tumbuh di berbagai jenis kayu di berbagai lokasi. Namun, lokasi tumbuh yang paling baik adalah di kayu-kayu lapuk sehingga jamur kuping dapat diperoleh secara mudah Banyaknya jamur kuping mempermudah ketersediaan bahan baku.
3. Nilai Lebih dari Bakso Geometri
Bakso geometri yang diproduksi selain mempunyai berbagai bentuk yang unik, bakso geometri juga mempunyai keunikan rasa karena bahan baku yang berasal jamur kuping dengan kandungan nutrisi jamur kuping terdiri atas kadar air (89.1), protein (4.2), lemak (8.3), karbohidrat total (82.8), serat (19.8), abu (4.7), dan nilai energi 351 mg per 100 gram. Jamur kuping dalam menu masakan dapat menjadi penawar zat toksik dalam bahan makanan misalnya, logam berat, deterjen, atau residu pestisida karena lendirnya dapat menetralkan racun sehingga membuat sirkulasi darah di tubuh lebih lancar.
4. Peluang pasar
Peluang pasar yang menjanjikan untuk usaha penyediaan bakso di lingkungan mahasiswa Universitas Negeri Semarang, hampir semua mahasiswa membutuhkan makanan setiap hari, terutama bakso adalah makanan yang sangat digemari mahasiswa. Belum adanya variasi baik bentuk maupun rasa bakso di lingkungan mahasiswa Universitas Negeri Semarang memberikan peluang yang besar untuk berwirausaha.
5. Media promosi yang akan digunakan
Untuk menjadikan bakso geometri sebagai alternatif makanan bagi mahasiswa, media promosi yang dilakukan melalui promosi secara langsung dan secara tidak langsung. Promosi langsung dilakukan dengan cara penawaran secara langsung kepada konsumen, sedangkan
promosi tidak langsung dilakukan dengan pemasangan pamphlet, leaflet yang disebar di lingkungan kampus dan spanduk yang akan dipasang di jalan area kampus.
6. Stategi pemasaran yang akan digunakan
Stategi pasar yang digunakan dalam usaha bakso geometri ini menggunakan analisis kebutuhan pasar :
 Kebijakan produk
Usaha ini bergerak dalam bidang produksi dan distribusi. Jenis produk yang ditawarkan adalah bakso geometri.
 Kebijakan harga
Harga yang diberikan kepada pelanggan adalah sebesar Rp 5000, per mangkuk..
 Kebijakan promosi
Untuk meningkatkan hasil penjualan bakso geometri maka perlu dilakukan promosi. Sistem penjualan yang digunakan adalah penjualan tunai.
 Kebijaksanaan Distribusi
Distribusi hasil produksi kepada konsumen dapat dilakukan secara tidak langsung yaitu melalui kerjasama dengan koperasi, mini market, warung, rumah kost disekitar tempat usaha. Jika usaha ini sudah berkembang maka jangkauan distribusi dapat diperluas.


7. Analisis Produksi dan Operasi
a. Bahan Baku, Bahan Penolong dan Peralatan yang Digunakan
Bahan baku dan penolong yang digunakan adalah :
Untuk 5 porsi
Bahan Bakso :
• 400 g daging sapi, giling halus
• 200 g jamur kuping
• 1 sdm tepung terigu
• 2 sdm tepung kanji
• 1 butir putih telur, kocok lepas
• ¼ sdt lada halus
• ¼ sdt garam halus
Bahan Kuah :
• 1 L kaldu ayam
• Garam dan merica secukupnya
• ½ buah bawang bombay, cincang halus
• 1 siung bawang putih, cincang halus
• 1 sdt minyak wijen
• 1 sdm minyak goreng
• 1 batang daun bawang, iris halus

Cara Membuat :
1. Untuk membuat adonan bakso, campur rata daging sapi giling, jamur, garam dan putih telur
2. Didihkan kaldu ayam, tambahkan garam dan merica
3. Panaskan minyak wijen dan minyak goreng, tumis bawang putih dan bawang bombay hingga harum. Tuangkan ke dalam kaldu ayam
4. Adonan bakso dibulatkan kecil - kecil, masukkan ke dalam rebusan kaldu dan masak hingga matang
5. Taburkan daun bawang dan sajikan


Peralatan yang digunakan adalah :
1. Pisau
2. Talenan
3. Dandang
4. Tungku atau kompor
5. Coek


b. Pasokan Bahan Baku
Perolehan bahan baku yaitu jamur kuping masih tergolong mudah didapat. Perolehan bahan baku ini diperoleh dari daerah Ungaran dan Gunung Pati karena lokasinya dekat dengan tempat usaha, jadi adanya ketersediaan bahan baku yang memadai dapat menjamin keberlangsungan usaha pembuatan bakso dengan jamur kuping ini.



8. Analisis keuangan
Nama bahan Banyak Harga satuan Jumlah
Biaya Investasi
Sewa Tempat Rp 1.500.000,00
1 set meja & kursi Rp 327.450 Rp 327.450
Kompor Gas 1 buah Rp 100.000,00 Rp 100.000,00
Dandang 1 buah Rp 59.800,00 Rp 59.800,00
Coek 1 buah Rp 14.500,00 Rp 14.500,00
Mangkuk 1,5 lusin Rp 18.000,00 Rp 27.000,00
Sendok 1,5 lusin Rp 14.000,00 Rp 21.000,00
Garpu 1,5 lusin Rp 14.000,00 Rp 21.000,00
Teko 2 buah Rp 8.700,00 Rp 17.400,00
Telenan 2 buah Rp 2.500,00 Rp 5.000,00
Pisau 2 buah Rp 4.000,00 Rp 8.000,00
Panic 2 buah Rp 26.000,00 Rp 52.000,00
Ceting 2 buah Rp 7.200,00 Rp 14.400,00
Irus 1 buah Rp 4.000,00 Rp 4.000,00
Baskom 1 buah Rp 13.000,00 Rp 13.000,00
Ember besar 1 buah Rp 39.000,00 Rp 39.000,00
Ember biasa 2 buah R; 8.500,00 Rp 17.000,00
Cetakan 1 set - Rp 45.000,00 Rp 45.000,00
Gelas 1,5 lusin Rp 12.000,00 Rp 18.000,00
Sapu lidi 1 buah Rp 4.500,00 Rp 4.500,00
Sapu lantai 1 buah Rp 8.000,00 Rp 8.000,00
spanduk 1 lembar Rp 125.000,00 Rp 125.000,00
Kalkulator 1 buah Rp 65.000,00 Rp 65.000,00
Total Biaya Investasi Rp2.506.050,00

Biaya Operasional selama 1 bulan
Daging Sapi 50 kg Rp 50.500,00 Rp 2.525.000,00
Jamur Kuping 25 kg Rp 80.000,00 Rp 2.000.000,00
Tepung Terigu 7.5 kg Rp 6.000,00 Rp 45.000,00
Tepung Kanji 7.5 kg Rp 7.500,00 Rp 56.250,00
Lada 2 kg Rp 50.000,00 Rp 100.000,00
Garam halus 30 bungkus Rp 500,00 Rp30.000,00
Gas 1 buah Rp 80.000,00 Rp 80.000,00
Cabai hijau 17 kg Rp 14.500,00 Rp 246.500,00
Saus 30 botol Rp 5.200,00 Rp 560.000,00
Kecap 14 botol Rp 7.800,00 Rp 109.200,00
Sawi hijau 23 kg Rp 5.000,00 Rp 115.000,00
Sledri 10 kg Rp 4.500,00 Rp 45.000,00
Mi putih 30 kg Rp 10.000,00 Rp 300.000,00
Mi kuning 45 kg Rp 9.800,00 Rp 441.000,00
Bawang goreng 15 kg Rp 11.000,00 Rp 165.000,00
Biaya penggilingan 50 kg Rp 3.000,00 Rp 150.000,00
Biaya transportasi 1 hari Rp 8.000,00 Rp 8.000,00
gas 1 buah Rp 80.000,00 Rp 80.000,00
Air 12 galon Rp 3.500,00 Rp 42.000,00
Listrik 1 bulan Rp 89.000,00 Rp 89.000,00
Total biaya operasional 1 bulan Rp7.186.950,00


Penyusutan
Nama Baranga Peny. 1 % per tahun
Kompor gas Rp 1.000,00
Dandang Rp 598,00
Mangkok Rp 270,00
Sendok Rp 210,00
Garpu Rp 210,00
Teko Rp 174,00
Kalkulator Rp 650,00
Coek Rp 145,00
Pisau Rp 80,00
Telenan Rp 50,00
ceting Rp 144
Iruss Rp 40
Baskom Rp 130
Ember air Rp 390
Ember biasa Rp 170
Cetakan Rp 450
Gelas Rp 120
Total Penyusutan Rp4.831,00


H. Metode Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan ini antara lain adalah sebagai berikut:
1. Tahap pendahuluan
a. Pelaku : tim pelaksana program
b. Kegiatan :
Persiapan pelaksanaan
Pembelian alat dan bahan
Persiapan promosi
c. Target
Matangnya persiapan pelaksanaan program
Proses produksi bakso geometri
Mahasiswa umumnya mengetahui bakso geometri
2. Tahap pelaksanaan
a. Pelaku : tim pelaksana program dan mitra kerja
b. Kegiatan
Promosi bakso geometri kepada mahasiswa
Pemasaran
c. Target
Mahasiswa umumnya mengetahui bakso geometri
Proses produksi berjalan dengan lancer
Pemasaran berjalan dengan lancer
Mendapatkan mitra bisnis
3. Tahapan mentoring
a. Pelaku : tim pelaksana program dan mitra kerja
b. Kegiatan : memantau perkembangan program baik proses produksi maupun pemasaran bakso geometri
c. Target : program terlaksana sesuai dengan jadwal

4. Tahap evaluasi
a. Pelaku: tim pelaksana program
b. Kegiatan :
Menghitung laba yang diperoleh dari hasil laba penjualan
Menyusun laporan akhir dari PKM yang telah dilaksanakan
Membahas kendala kendala yang dihadapi selama pelaksanan program.
Membahas keberlanjutan usaha
c. Target : perolehan laba
Laporan akhir tersusun dengan baik.
Menjadikan evaluasi sebagai pengalaman dalam pengembangan usaha.
Adanya keberlanjutan usaha setelah program selesai.

J. Rancangan Biaya
Biaya Investasi awal Rp 2.506.050,00
Biaya Operasional Rp 7.186.950,00
Pembuatan Laporan
Pengarsipan Rp 35.000,00
Biaya Print + rental Rp 27.000,00
Penggandaan Rp 165.000,00
Dokumentasi Rp 80.000,00
Total Biaya pembuatan laporan Rp 307.000,00
Total Biaya Rp 10.000.000,00

Analisis Pendapatan dan Keuangan
Produksi 1 bulan : 2000 porsi
Produksi 1 tahun : 24.000 porsi
Harga : Rp. 5.000,00/ porsi
Hasil penjualan 1 tahun 24.000 @ Rp 5.000,00 = Rp120.000.000,00
Total biaya operasional/tahun 12 @ Rp 7.186.950,00 = Rp 86.243.400,00
Keuntungan tiap tahun Rp 120.000.000,00 – Rp 86.243.400,00
= Rp 33.756.600,00

Analisis kelayakan usaha
1. BEP
a. BEP volume produksi = total biaya : harga
= Rp 86.243,400,00 : Rp 5.000,00
= 17.248,6
Jadi pada tingkat volume produksi 17.248,6 porsi bakso, usaha ini berada pada titik impas. BEP terjadi setelah berproduksi selama 8 bulan 19 hari.
b. BEP harga produksi = total biaya : volume produksi
= 86.243.400,00 : 24.000
= Rp 3.539,475
Jadi pada tingkat harga Rp 3.539,833 usaha ini berada pada titik impas.
2. B/C ratio
B/C ratio = hasil penjualan : total biaya
= Rp 120.000.000,00 : Rp 86.243.400,00
=1,391
Artinya setiap satuan biaya yang dikeluarkan, diperoleh hasil penjualan sebesar 1,391 kali lipat. Karena B/C > 1, maka usaha ini layak dijalankan.
3. Return of Investment (ROI)
ROI = keuntungan : total biaya
= Rp 33.756.600,00 : Rp 86.243.400,00
= 0,391
Artinya setiapa pembiayaan sebesar Rp 100 diperoleh keuntungan Rp 39,1
4. Perhitungan Pengembalian Modal
Pengembalian modal = keuntungan + penyusutan x 100 %
Jumlah investasi awal
= Rp 33.756.600,00 + 4831 x 100%
Rp 1.302.000,00
= 3375%
Artinya modal usaha ini akan terlunasi sebesar 3375% setiapj tahun. Berdasarkan perhitungan analilsis kekayaan di atas, maka investasi tersesbut layak untuk dilaksanakan. Jadi gambaran usaha yang direncanakan benar-benar menjanjikan profit peluang usaha bagi mahasiswa maupun masyarakat.


K. Lampiran
1. Biodata ketua dan anggota kelompok
a. Ketua Pelaksana
Nama : Siti Mutmainah
N I M : 7101409149
Fakultas/Jurusan/Prodi : Ekonomi/Akuntansi/Pend. Eko. Akuntansi
Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Waktu untuk kegiatan PKM : 8 jam / minggu
Ketua Pelaksana


Siti Mutmainah
NIM 7101409149

b. Anggota 1
1) Nama : Riva Ismawati
2) NIM : 4301406005
3) Tempat , tanggal lahir : Magelang, 19 April 1988
4) Alamat :Desa Banjarsari 05/01 no.10 Kecamatan Windusari, Kab. Magelang
5) Riwayat organisasi :
Organisasi Jabatan Tahun
Himpunan Mahasiswa Kimia (HIMAMIA) Sekretaris Dept Penalaran dan Keilmiahan 2007
Kelompok Ilmiah Kimia (KIK) Sekretaris II 2007
Sie Kerohanian Islam (SKI) Staff PP 2007
Sie Kerohanian Islam (SKI) Ketua dept An-nissa’ 2008
Forum Mahasiswa Islam (FMI) Staff An nissa’ 2008
Student Scientific Center(SSC) Ketua Dept pendidikan dan pelatihan 2009

6) Karya Ilmiah
1. Pengolahan Biji Nangka dalam Pembuatan “Brownies Binang” sebagai Upaya Diversifikasi Pangan
2. Pemanfaatan Air Cucian Beras pada Pembuatan Kue Pukis Penuh Gizi sebagai Makanan Tambahan Keluarga di Desa Ngijo Kecamatan Gunung Pati
Anggota 1


Riva Ismawati
NIM 4301406005

Anggota 2
1. Nama : Alvia Riftiani
2. N I M : 4301406065
3. Tempat, Tanggal Lahir : Jepara, 6 Mei 1987
4. Alamat : Jl H ridwan no 61 Jambu Barat, Mlonggo, Jepara
5. No Telp : 085641964969
6. Riwayat organisasi :

Organisasi Jabatan Tahun
Himpunan Mahasiswa Kimia (HIMAMIA) Sekretaris Dept E 2007
Kelompok Ilmiah Kimia (KIK) Staff bid Keilmuan 2007
Sie Kerohanian Islam (SKI) Staff PP 2007
Kelompok Ilmiah Kimia (KIK) Bendahara 1 2008
Sie Kerohanian Islam (SKI) Sekretaris Danus 2008
Forum Mahasiswa Islam (FMI) Staff Syiar 2008
Forum Mahasiswa Islam (FMI) Staff Syiar 2009
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM )MIPA Ketua Dept pendidikan dan pelatihan 2009

7. Prestasi yang pernah diraih:
Dibiayai program Pengabdian Kepada masyarakat LPM UNNES 2009
Anggota 2


Alvia Rivtiani
4101406065

c. Anggota 3
1. Nama : Retno Dewi Tanjungsari
2. NIM : 4101407018
3. Tempat, Tanggal Lahir : Lombok Barat, 3 Januari 1989
4. Alamat : Desa langkap Rt 17/02 Kertanegara, Purbalingga
5. No Telp : 085727008249
6. Riwayat Organisasi :
Organisasi Jabatan Tahun
Study Islamic Group Of Mathematic (SIGMA) Sekretaris Dept An-nissa’ 2008
Study Islamic Group Of Mathematic (SIGMA Kadept An-nissa’ 2009
Forum Mahasiswa Islam (FMI) Staff Dept An-nissa’ 2009
Anggota 3


Retno Dewi Tanjungsari
4101407018

d. Anggota 4
1. Nama : Apni Viyandari
2. NIM : 4301406042
3. Fakultas/Program Studi : MIPA / Pendidikan Kimia
4. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang
5. Waktu untuk Kegiatan : 9 jam/ minggu


2. Biodata Dosen Pendamping
1) Nama : Akhmad Nurkhin
2) NRP : 198201302008031000
3) Tempat tanggal lahir : Demak, 30 Januari 1982
4) Bidang Ilmu : Pendidikan Akuntansi
5) Alamat : Perum Bukit Kencana Jaya Blok AH No.33 Semarang
6) Jurusan : Akuntansi
7) Hp : 081325063901

Tidak ada komentar:

Posting Komentar