Peluang Usaha

clicksor

sitti

Anda Pengunjung ke

Rabu, 20 Oktober 2010

Makalah tentang Keanekaragaman hayati atau biodiversity

KEANEKARAGAMAN HAYATI
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup




Di susun oleh :
1. M. Fattakhy Ulinnuha 8111409104
2. Ridho Akhmad Yanuar 8111409174
3.
4.
5.
6.
7.
8.



FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010





KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan Pendidikan Lingkungan Hidup ini.
Dengan selesainya laporan ini kami mengharap laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi kami dan mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup.
“Tiada Gading Yang Tak Retak”, penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran sangat kami butuhkan agar sempurnanya laporan ini. Kami mohon maaf apabila dalam penulisan lapran ini ada kata-kata atau kalimat yang kurang baik.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.



Semarang, 8 Juni 2010


Penyusun




















BAB I
PENDAHULUAN

Kekayaan hayati di dunia tidak tersebar seragam, daerah tropis umumnya merupakan tempat hidup berbagai jenis spesies dalam jumlah yang besar dibandingkan daerah lain. Secara efisien dan efektif diperlukan target dalam usaha konservasi dengan mengetahui dimana pusat keanekaragaman hayati yang dijadikan tingkatan prioritas secara nasional maupun internasional. Dalam skala global, secara sederhana dapat diidentifikasi daerah target yang dimaksud dengan membuat penilaian (scoring) antar negara yang memiliki kekayaan spesies yang tinggi.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan
keanekaragaman hayati yang tinggi dan merupakan aset bangsa yang tak ternilai dan perlu dilestarikan melalui perlindungan dan pemanfaatan secara berkelanjutan, seperti diamanatkan dalam UU Nomor 5 Tahun 1994 Tentang Keanekaragaman Hayati, yang meliputi konservasi, pemanfaatan berkelanjutan atas komponen keanekaragaman hayati, serta akses dan pembagian keuntungan yang adil.
Oleh sebab itu Kita semua harus memiliki kepekaan untuk menjaga, melestarikan, dan memanfaatkan keanekaragaman hayati Indonesia secara berkelanjutan.



B. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian Keanekaragaman hayati atau biodiversity?
2. Potensi keanekaragaman hayati apa yang bisa dimiliki UNNES?


C. TUJUAN

Dengan dibuatnya laporan ini kami bertujuan agar apa yang ingin diketahui oleh teman-teman dan semua pembaca tentang Pengertian Keanekaragaman hayati atau biodiversity dan Potensi keanekaragaman hayati yang bisa dimiliki UNNES.


BAB II
ISI

Keanekaragaman hayati atau biodiversity, adalah semua kehidupan di atas bumi ini baik tumbuhan, hewan, jamur dan mikroorganisme, serta berbagai materi genetik yang dikandungnya dan keanekaragaman sistem ekologi di mana mereka hidup. Termasuk didalamnya kelimpahan dan keanekaragaman genetik relatif dari organisme-organisme yang berasal dari semua habitat baik yang ada di darat, laut maupun sistem-sistem perairan lainnya.
Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya dari mahluk bersel satu hingga mahluk bersel banyak; dan tingkat organisasi kehidupan individu sampai tingkat interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai ekosistem.
Dari segi ekosistem, paling tidak terdapat 42 ekosistem daratan alami dan lima ekosistem lautan terdapat di Indonesia, dari padang es dan padang rumput pegunungan di Irian Jaya sampai berbagai jenis hutan hujan dataran rendah di Kalimantan; dari terumbu karang sampai padang lamun di laut dan rawa bakau atau mangrove.
Keanekaragaman ekosistem menghasilkan keanekaragaman spesies. Walaupun menempati hanya 1,3 % wilayah daratan bumi, Indonesia memiliki 17% dari seluruh jumlah spesies dunia. Dari segi fauna Indonesia memiliki fauna dari kawasan Indo-Malaya (Asia), dan dari kawasan Australia. Indonesia dihuni paling tidak oleh 12 % mammalian dunia, 15 % amphibi dan reptilia, 17 % dari semua burung dan 37 % dari ikan dunia. Flora Indonesia termasuk ke dalam wilayah Malenesia dan paling tidak mengandung 11 % dari spesies tanaman berbunga yang diketahui. Tingkat endemisme di Indonesia tinggi terutama di pulau-pulau Sulawesi, Irian Jaya dan Mentawai.
Secara geografis, UNNES terletak di daerah pegunungan dengan topografi yang beragam. Secara administratif, lokasi UNNES termasuk bagian dari wilayah kecamatan Gunungpati Kota Semarang yang sejak dulu telah difungsikan sebagai area resapan air guna menjaga siklus hidrologi dan penyedia air bagi kehidupan daerah kota Semarang. Fungsi ini perlu untuk terus dijaga agar tidak terjadi bencana dan utamanya krisis air di kawasan Semarang dan sekitarnya. Lokasi kampus UNNES yang berada di daerah perbukitan dan dikelilingi beberapa tipe habitat seperti hutan, sawah, ladang, kebun campuran, dan pemukiman memiliki tingkat keanekaragaman hayati (biodiversity) baik flora maupun fauna yang relatif tinggi. Selain itu, kawasan perbukitan ini sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan dan didayagunakan bagi pengembangan sumber-sumber energi terbarukan seperti air, angin dan sinar matahari.
Dalam upaya meneguhkan diri menjadi sebuah universitas konservasi, UNNES telah melakukan beberapa program, antara lain adalah gerakan penghijauan kampus, pengembangan ”Taman Keanekaragaman Hayati” (Taman Kehati), gerakan penggunaan moda transportasi non bahan bakar fosil (non-fosil-fuel driven vehicle), pemilahan sampah, pengelolaan sampah organik menjadi kompos, melakukan inventarisasi awal flora dan fauna khususnya burung dan kupu-kupu, penangkaran kupu-kupu, melakukan pendidikan konservasi dan masih banyak lagi.

Hasil Kuliah Lapangan
a. Lokasi : Hutan Mini UNNES
b. Waktu : 09.00 s.d. selesai
c. Keanekaragaman Hayati UNNES : Pohon Jati



























BAB III
PENUTUP

Kesimpulan makalah ini bahwa Cita-cita menjadi sebuah ”Universitas Konservasi” bagi UNNES untuk jangka panjang perlu dikembangkan selain untuk menjaga keseimbangan tata guna lahan seiring dengan pembangunan sarana dan prasarana kampus agar tidak terjadi kerusakan lingkungan juga untuk terwujudnya kelestarian sumberdaya alam hayati serta keseimbangan ekosistem. Guna mewujudkan UNNES sebagai “Universitas Konservasi” diperlukan jaminan dan komitmen yang kuat bagi keberlanjutan program-program yang sudah dilakukan sebelumnya, khususnya yang mencakup tiga unsur kegiatan konservasi yang saling berkaitan, yaitu melindungi dan menyelamatkan keanekaragaman hayati (saving), mengkaji keanekaragaman hayati (studying), dan memanfaatkan keanekaragaman hayati (using).
Demikian laporan yang kami peroleh dari penelitian laporan Pendidikan Lingkungan Hidup. Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran sangat kami butuhkan agar sempurnanya laporan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar